Diet ketogenik, atau yang lebih populer disebut diet keto, telah menjadi tren di kalangan masyarakat yang ingin menurunkan berat badan. Diet ini menekankan pola asupan tinggi lemak, tapi rendah karbohidrat. Tujuannya adalah agar tubuh mencapai kondisi ketosis, di mana tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama.
Diet keto telah mendapatkan popularitas luar biasa di kalangan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dengan membakar lemak. Meski banyak yang bilang kalau diet keto ampuh menurunkan berat badan, Anda juga perlu mengetahui adanya dampak diet keto.
Dalam beberapa minggu pertama, orang yang menjalani diet keto biasanya akan mengalami gejala yang mirip flu, yang dikenal dengan istilah keto flu. Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti sakit kepala, kelelahan, pilek, susah tidur, dan mual. Hal ini diakibatkan oleh proses adaptasi tubuh setelah kehilangan sumber energi utama dari karbohidrat.
Selain itu, diet rendah karbohidrat dapat mengurangi asupan glukosa sehingga mengganggu fungsi kognitif, seperti susah konsentrasi atau mengalami mood swing. Tubuh memerlukan adaptasi di awal perubahan pola makan ketogenik ini hingga otak terbiasa menerima asupan selain glukosa dari karbohidrat.
Namun, diet keto juga memiliki manfaat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat mengurangi kejang pada pasien epilepsi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, sindrom metabolik, Alzheimer, dan Parkinson.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan respons tubuh yang berbeda terhadap diet. Sebelum memulai diet ketogenik, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter terlebih dahulu. Salam Sehat Indonesia.
Ratih Amalia, Seorang Guru Biasa
Bukan Siapa-Siapa
Bukan Apa-Apa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H