Mohon tunggu...
Wulandari
Wulandari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang Siswi yang suka menulis juga hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bolos Sekolah

20 Februari 2023   14:44 Diperbarui: 20 Februari 2023   15:10 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BOLOS SEKOLAH

Apakah boleh sekolah termasuk Kenakalan Remaja? Membolos merupakan salah satu bentuk dari kenakalan remaja atau peserta didik yang melanggar aturan, suatu tindakan atau perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan tidak jelas, atau bisa diartikan ketidakhadiran dengan alasan tidak jelas, bahkan banyak siswa yang meninggalkan jam-jam pelajarannya tanpa sepengetahuan atau izin dari guru mata pelajaran tersebut. Maka dari itu tindakan bolos sekolah ini harus segera diselesaikan atau akan menimbulkan dampak yang lebih parah.

Apa alasan untuk bolos sekolah? Adapun alasannya peserta didik merasa bosan di sekolah, merasa tidak nyaman dengan sekolah, guru, dan teman, bullying, masalah pertemanan, atau bahkan masalah dengan guru yang tidak disukai mata pelajarannya. Sehingga dampak yang ditimbulkan oleh siswanya adalah ketinggalan materi pelajaran, nilai ulangan tidak sesuai yang diharapkan, tidak naik kelas, gagal dalam ujian, dikeluarkan dari sekolah dan akan menimbulkan banyak masalah lain yang akan Merugikan dirinya sendiri.

Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat menimbulkan masalah. Sebab dari kebiasaan membolos seorang siswa atau peserta didik dapat memperoleh pengaruh yang kurang baik seperti pemabuk, pencuri, penipu, bahkan juga penjudi.
Apakah membolos merupakan suatu yang melanggar peraturan? Tentu saja membolos merupakan suatu perilaku yang melanggar norma-norma sosial, karena selain Merugikan dirinya sendiri juga merugikan masyarakat sekitarnya.

Adapun cara mengatasi siswa yang bolos adalah dengan bersikap tegas, coba cari tahu masalah siswa, meredam kemarahan, Berikan pemahaman tentang masa depan, dan Membangun hubungan yang baik dengan siswa. Dengan begitu siswa akan berusaha memposisikan dirinya sebagai siswa yang baik dan taat akan peraturan sekolah. Begitu juga dengan orang tua yang harus lebih dekat dengan anaknya bukan malah menekan dan memarahi si anak. Orang tua harus bisa mengetahui apa yang mengganggu pikiran si anak, dan mencoba mengajak ngobrol lebih dekat serta menasehatinya supaya tidak boleh sekolah lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun