Mohon tunggu...
Ulan SetyoRini
Ulan SetyoRini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kepanjen, Tim Promahadesa UNEJ Mengaplikasikan Aerated Compost Tea ( ACT ) Guna Mendukung Pertanian Berkelanjutan

3 September 2024   19:30 Diperbarui: 3 September 2024   19:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Promahadesa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember 2024

Promahadesa merupakan Program Pengabdian Mahasiswa Berdesa yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Kegiatan dari promahadesa ini yaitu pengabdian kepada masyarakat melalui ide dan inovasi dari tim pengusul dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat desa.

Salah satu tim promahadesa dari Fakultas Pertanian yang dibimbing oleh Bapak Tri Wahyu Saputra, S.TP., M.Sc. lulus seleksi untuk mendapatkan pendanaan yang dilakukan di Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Ide dan inovasi yang diajukan dalam desa tersebut yaitu pengaplikasian Aerated Compost Tea (ACT) guna untuk mendukung pertanian berkelanjutan dengan memperkenalkan penggunaan teknologi tepat guna yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman secara alami

Ide dan Inovasi ini diajukan melihat kondisi desa masyarakat kepanjen yang masih menggantungkan mata pencaharian utama pada sektor pertanian dan peternakan. Salah satu kendala yang dihadapi yaitu sistem pertanian konvensional yang masih umum digunakan serta sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Hal ini nantinya akan berdampak pada kerugian karena biaya produksi yang tinggi namun hasil yang diperoleh rendah. Selain itu penggunaan pupuk kimia yang berlebihan juga akan merusak kerusakan tanah di lahan tersebut.

Maka dari itu Tim Promahadesa Kepanjen memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan kesuburan tanah yang terjadi dengan Program Pengenalan serta penerapan Aerated Compost Tea ( ACT ), yang merupakan cairan organik yang terbuat dari campuran kompos, air dan bahan tambahan lainnya seperti molase. Metode ini merupakan teh kompos yang disuplai dengan oksigen selama pengadukan. Manfaat dari pengaplikasin ACT ini yaitu memperbaiki struktur tanah sehingga berpengaruh baik terhadap penetrasi akar dan pertumbuhan tanaman.

Pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2024 telah dilaksanakan sosialisasi kepada para petani di Desa Kepanjen mengenai penerapan pemupukan menggunakan metode Aerated Compost Tea (ACT). Pelaksanaan dari kegiatan sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada para petani tentang manfaat dan teknik pembuatan serta penerapan Aerated Compost Tea (ACT). Pelatihan dan sosialisasi akan diadakan guna memperkenalkan metode ini secara praktis, dimana para petani di Desa Kepanjen akan diberikan arahan mengenai cara pembuatan ACT, termasuk bahan-bahan yang dibutuhkan, proses aerasi, dan cara pengapaplikasiannya pada tanaman.

dokpri
dokpri

Penanaman Benih Jagung dan Pengairan Lahan

Selain itu, juga dilakukan pengaplikasian Aerated Compost Tea (ACT) pada tanaman jagung yang telah ditanam pada lahan yang terdegradasi sehingga nantinya diperoleh perbandingan hasil produksi tanaman jagung yang diaplikasikan Aerated Compost Tea (ACT) dengan tanaman jagung tanpa pengaplikasian Aerated Compost Tea (ACT). Dengan adanya output tersebut diharapkan para petani di desa Kepanjen dapat beralih dari sistem pertanian konvensional yang berpacu pada penggunaan pupuk kimia menjadi sistem pertanian yang berkelanjutan berbasis penggunaan pupuk organik.

Melalui pendekatan ini diharapkan para petani dapat melihat langsung manfaat dari penggunaan pupuk organik dan tertarik untuk melakukan penerapan pada lahan pertanian mereka sendiri. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga akan melibatkan diskusi kelompok dan sesi tanya jawab untuk menjawab keraguan dan kekhawatiran petani mengenai perubahan sistem pertanian ini. Dengan adanya program ini diharapkan dapat memperkenalkan teknologi yang sesuai sebagai solusi alternatif untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Sehingga, permasalahan penurunan kualitas tanah di Desa Kepanjen dapat diatasi, meningkatkan produktivitas tanaman, serta kesejahteraan petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun