Â
Indonesia  adalah  negara  kesatuan  yang  berbentuk  republik,  dimana  Dewan Perwakilan  Rakyat  (DPR),  Dewan  Perwakilan  Daerah  (DPD)  dan  Presiden  dipilih langsung oleh masyarakat. Indonesia disebut juga sebagai negara kepulauan terbesar di  dunia  yang  terdiri  dari 13.487  pulau. Oleh  karena  itu, disebut  sebagai  Nusantara. Dengan  populasi  sebesar  237  juta  jiwa  pada  tahun  2010, Indonesia  adalah  negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia dan negara yang berpenduduk muslim terbesar di  dunia,  meskipun  secara  resmi  bukanlah  negara Islam (Adinugraha,  2013).
Â
Berdasarkan   undang-undang   Republik   Indonesia   Nomor   10   Tahun   1964, Jakarta  ditetapkan sebagai  ibukota  negara  pada tanggal  31  Agustus 1964  oleh  presiden  Soekarno.  Semenjak  dinyatakan  sebagai  ibu  kota negara, penduduk   Jakarta   melonjak pesat   akibat   kebutuhan   tenaga   kerja kepemerintahan  yang  hampir  semua  terpusat  di  Jakarta (Raniasati  et  al.,  2023).
Â
Pemerintah  pun  mulai  melaksanakan  program  pembangunan  proyek  besar,  seperti membangun pemukiman masyarakat, dan mengembangkan pusat-pusat bisnis kota. Wacana pemindahan  ibu  kota  negara  sudah  cukup  lama,  bahkan  sejak  era pemerintahan  Presiden  Sukarno, yang  pernah  melontarkan  ide  memindahkan  ibukota negara  ke  Kalimantan  Tengah.  Persisnya  ke  kota  Palangkaraya  yang  dibelah  oleh sungai  Kahayan.  Mimpi  Presiden  Soekarno  untuk  memindahkan  ibukota  negara  itu dilontarkan pada tahun 1950-an (Shalih et al., 2018).
Â
Perpindahan  Ibu  Kota  Negara  (IKN)  Indonesia  merupakan upaya efektif untuk pemerataan ekonomi di Indonesia. Pidato Presiden Joko Widodo pada tanggal 26 Agustus 2019 secara langsung mengumumkan pemindahan ibu kota negara ke wilayah Provinsi  Kalimantan  Timur tepatnya  di  Kutai  Kartanegara  (Kukar)  dan  Penajam  Paser Utara (PPU) sebagai lokasi pemindahan ibu kota baru nantinya.
Â
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur telah menjadi salah satu proyek strategis terbesar dalam sejarah Indonesia. Dengan visi untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Nusantara, proyek ini tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik, tetapi juga diprediksi membawa dampak besar bagi sektor ekonomi dan keuangan Indonesia. Proyek ini memicu perubahan ekonomi yang meluas, dari sektor investasi hingga pengelolaan fiskal negara.