Mohon tunggu...
UKMP UNIVERSITASJEMBER
UKMP UNIVERSITASJEMBER Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

UKMP Universitas Jember, Merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang fokus dalam permasalahan kependudukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Green City Surabaya, Mengatasi Tantangan serta Perkembangan Kapitalisme Hijau dalam Konsep Suistanable Development

21 Agustus 2024   06:39 Diperbarui: 21 Agustus 2024   07:00 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Surabaya, sebagai salah satu metropolitan terbesar di Indonesia yang  berada di garis depan dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang  kompleks. Polusi udara, pencemaran air, kemacetan, dan banjir, hanyalah  beberapa contoh dari permasalahan yang kian hari kian merajalela.  Tantangan-tantangan ini tak hanya berakibat fatal bagi kualitas hidup  masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap krisis iklim global yang  semakin mengkhawatirkan. Menyadari urgensi ini, Pemerintah Kota Surabaya  dengan penuh tekad mengusung konsep "Green City" sebagai solusi  komprehensif. Green City mengacu pada sebuah kota yang menerapkan  prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di seluruh aspek kehidupan, mulai  dari tata ruang, transportasi, energi, hingga pengelolaan sampah.

Implementasi Green City Surabaya merupakan langkah krusial dalam  mengatasi tantangan lokal dan global serta mewujudkan pembangunan  berkelanjutan. Upaya ini membutuhkan komitmen dan kerjasama dari  berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Implementasi  Green City jawaban untuk mengatasi masalah krisis lingkungan global dan  dari tingkat lokal. Setiap kebijakan pembangunan perkotaan tidak dapat  berdiri sendiri dan tidak juga dilepaskan dari politik global. Namun terdapat  kecenderungan yang luas dalam literatur politik lingkungan terkait tingkat  pengambilan keputusan yang dianggap seolah-olah bersifat independen  ((Adger et al. 2003; Shaw 2004). Akibatnya, analisis politik lingkungan  cenderung berlangsung dalam isolasi sehingga muncul sedikit pertanyaan  tentang imajinasi geografis yang mendukung gagasan skala otoritas politik  maupun problematika lingkungan perkotaan (Bulkeley dan Betsill 2005).

Ruang serta tempat implementasi green city mewujudkan adanya  keberlanjutan kota. Dalam konsepnya, tujuan lingkungan, ekonomi serta  sosial dari pembangunan sebuah kota dapat dicapai bersamaan namun hanya  ada sedikit kebijakan ataupun tindakan yang terkait konservasi energi di  sebagian besar dokumen perencanaan strategis atau keputusan pengendalian  pembangunan (Counsell 1998; Bruff dan Wood 2000). Dalam konteks politik perkotaan, rezim green city tidak hanya berorientasi membuat kebijakan yang  pro pertumbuhan serta memunculkan daya saing teritorial antar perkotaan,  melainkan mengajak semua pemangku kebijkan merancang kebijakan  lingkungan yang membuka peuang bagi kekuatan transformatif untuk  ekberlanjutan kota.

Sebagai salah satu tahapan mewujudkannya, green city kini telah  dikembangkan menjadi konsep pembangunan ilmiah. Pembangunan berdasar  pada konsep green city telah dikaji mampu mencapai tujuan pembangunan  berkelanjutan milik PBB, khususnya nomor 11 dan targetnya, yaitu kota dan  komunitas berkelanjutan (United Nations 2015). Tujuan pembangunna  berkelanjutan yang diterapkan oleh PBB ialah sebagai aspek integral membuat  masa depan lebih ramah lingkungan dan juga lebih berkelanjutan.

Green city ialah politik hijau serta rezim pertumbuhan yang mengacu  pada kebijakan dan juga program-program pengendalian bumi terhadap  kerusakan lingkungan akibat terjadinya urbanisasi, industrialisasi, dan  eksploitasi sumberdaya alam. Surabaya pantas menjadi kota Green City  karena berhasil mengupayakan peralihan menjadi kota ramah lingkungan dan  berkelanjutan.

Berikut upaya nyata telah digulirkan untuk mewujudkan Green City:

Ruang Terbuka Hijau yang Semakin Luas: Pembangunan taman-taman  baru dan perluasan RTH di berbagai kawasan terus dilakukan untuk  meningkatkan kualitas udara dan mempercantik lanskap kota.

Infrastruktur Ramah Lingkungan: Jalur sepeda, bus rapid transit  (BRT), dan taman vertikal hadir sebagai solusi untuk mengurangi polusi  udara dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan.

Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab: Program 3R (Reduce,  Reuse, Recycle) diimplementasikan untuk meminimalisir sampah dan  meningkatkan daur ulang.

Penanggulangan Banjir yang Terarah: Pembangunan sistem drainase  yang lebih baik dan normalisasi sungai menjadi kunci utama dalam  memerangi banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun