Oleh Nur Shubhiati, seorang mahasiswi Universitas Andalas yang berkegiatan di Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Andalas Group.
Hidup tak selalu berjalan mulus. Setiap orang pasti pernah menghadapi tantangan, tekanan, atau situasi sulit yang membuat stres. Di sinilah pentingnya memiliki coping mechanism atau strategi mengatasi masalah yang efektif. Coping mechanism adalah cara seseorang mengatasi stres, tekanan, atau situasi sulit dalam hidup. Strategi ini digunakan seseorang untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal yang dianggap melebihi kemampuan mereka. Ini bisa berupa tindakan sadar atau tidak sadar yang membantu seseorang beradaptasi dengan stres atau trauma.
Seperti perisai yang melindungi kita dari serangan, coping mechanism yang tepat dapat membantu kita bertahan dan bangkit kembali menghadapi berbagai ujian kehidupan. Namun, tidak semua strategi coping berdampak positif dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas berbagai jenis coping mechanism, manfaatnya, serta cara mengembangkan strategi coping yang sehat untuk meningkatkan ketahanan mental.
Jenis-jenis coping mechanism
1. Mekanisme Coping Adaptif
Coping mechanism adaptif merujuk pada strategi yang sehat dan konstruktif dalam mengatasi stres. Strategi-strategi ini cenderung efektif dalam jangka panjang dan mendukung kesejahteraan mental serta emosional seseorang. Beberapa contoh coping mechanism adaptif meliputi mencari dukungan sosial yang dapat memberikan perspektif baru dan dukungan emosional; pemecahan masalah secara aktif, yang membantu mengatasi sumber stres secara langsung; praktik relaksasi dan meditasi, yang dapat menenangkan pikiran dan tubuh; olahraga dan aktivitas fisik, yang melepaskan endorfin dan meningkatkan suasana hati; serta mengekspresikan emosi secara sehat, yang membantu dalam proses pemahaman dan pengelolaan perasaan.
2. Coping mechanism Maladaptif
Coping mechanism maladaptif adalah strategi yang mungkin memberikan kelegaan jangka pendek tetapi bersifat merusak dalam jangka panjang. Strategi-strategi ini sering kali menjadi pilihan karena dapat memberikan rasa lega atau pelarian sementara dari stres, namun pada akhirnya dapat memperburuk situasi atau menimbulkan masalah baru. Contoh coping mechanism maladaptif termasuk penyangkalan atau penghindaran masalah, yang dapat menunda penyelesaian dan membiarkan masalah berkembang; penyalahgunaan zat seperti alkohol atau obat-obatan, yang dapat mengarah pada ketergantungan dan masalah kesehatan; perilaku agresif atau menyakiti diri sendiri, yang dapat merusak hubungan dan kesehatan fisik serta mental; serta pola makan yang tidak sehat seperti makan berlebihan atau terlalu sedikit, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan citra diri. Penting untuk mengenali dan menghindari coping mechanism maladaptif ini, sambil berusaha mengembangkan dan mempraktikkan strategi coping yang lebih adaptif dan sehat.
Mengembangkan Coping Mechanism yang Sehat
 1. Kenali Pemicu Stres
Mengidentifikasi pemicu stres adalah langkah awal yang krusial dalam mengembangkan mekanisme koping yang efektif. Dengan mengenali pemicu stres, Memungkinkan Anda untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri menghadapi situasi stres. Cara melakukannya dapat dengan buat jurnal stres, catat situasi, pikiran, dan perasaan Anda saat merasa stres; analisis pola, perhatikan tren atau pola dalam pemicu stres; kategorisasi, kelompokkan pemicu stres misalnya seperti pekerjaan, hubungan, keuangan.