Mohon tunggu...
UKM PIKMAG UNAND
UKM PIKMAG UNAND Mohon Tunggu... Lainnya - Unit Kegiatan Mahasiswa PIKMAG Universitas Andalas

Ada untuk mahasiswa, bicara persoalan kita!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Depresi dan Kesehatan Mental: Mengapa Kita Harus Peduli?

20 Desember 2024   12:36 Diperbarui: 20 Desember 2024   12:36 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Depresi?

Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah (menarik diri, tidak dapat tidur, kehilangan selera, minat dalam aktivitas sehari-hari), dalam Gerald C. Davison 2004. Menurut Rice PL (1992), depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan.

Depresi bukanlah suatu perasaan sedih biasa yang dapat hilang begitu saja. Depresi adalah gangguan medis yang ditandai dengan perubahan mood yg mengganggu kehidupan seseorang, memberikan penderitaan, mengganggu relasi dengan orang lain, menurunkan performa dalam pekerjaan dan kehidupan sehari hari bahkan dapat menyebabkan orang ingin bunuh diri. Pada depresi secara biologis terjadi penurunan serotonin yang merubah kondisi mood, pikiran, perilaku dan kognitif.

Pada umumnya, individu yang mengalami depresi menunjukkan gejala psikis, fisik dan sosial yang khas. Kriteria depresi dapat ditegakkan apabila sedikitnya 5 dari gejala dibawah ini telah ditemukan dalam jangka waktu 2 minggu yang sama dan merupakan satu perubahan pola fungsi dari sebelumnya. Gejala dan tanda umum depresi adalah sebagai berikut :

  • Gejala Fisik
  • Gangguan pola tidur (insomnia  atau hipersomnia)
  • Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat, kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Sulit makan atau makan berlebihan
  • Gejala penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala, masalah pencernaan
  • Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban
  • Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan
  • Gejala Psikis
  • Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus -- menerus.
  • Rasa putus asa dan pesimis
  • Rasa bersalah, tidak berharga, rasa terbebani dan tidak berdaya/tidak berguna
  • Tidak tenang dan gampang tersinggung
  • Berpikir ingin mati atau bunuh diri
  • Sensitive
  • Kehilangan rasa percaya diri

Gejala Sosial

  • Menurunnya aktivitas dan minat sehari-hari (menarik diri, menyendiri, malas)
  • Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun
  • Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri

Beberapa faktor pemicu depresi antara lain:

  • Peristiwa traumatis
  • Tekanan batin, misalnya karena masalah keuangan atau masalah rumah tangga
  • Pola pikir yang salah, seperti toxic positivity

Risiko yang Ditimbulkan Akibat Depresi 

  • Bunuh Diri : Orang yang menderita depresi memiliki perasaan kesepian, ketidakberdayaan dan putus asa. Sehingga mereka mempertimbangkan membunuh dirinya sendiri.
  •  Gangguan Tidur : Insomnia ataupun hypersomnia, Gangguan tidur dan depresi biasanya cenderung muncul bersamaan. Setidaknya 80% dari orang yang menderita depresi mengalami insomnia atau kesulitan untuk tidur. !5 % mengalami depresi dengan tidur yang berlebihan. Kesulitan tidur dianggap sebagai gejala gangguan mood.
  •  Gangguan Interpersonal : Individu yang mengalami depresi cenderung mudah tersinggung, sedih yang berkepanjangan sehingga cenderung menarik diri dan menjauhkan diri dari orang lain. Terkadang menyalahkan orang lain. Hal ini menyebabkan hubungan dengan orang lain maupun lingkungan sekitar menjadi tidak baik.
  •  Gangguan dalam pekerjaan  : Depresi meningkatkan kemungkinan dipecat atau penderita sendiri yang mengundurkan diri dari pekerjaan ataupun sekolah. Orang yang menderita depresi cenderung memiliki motivasi yang menurun untuk melakukan aktivitas ataupun minat pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Gangguan pola makan : Depresi dapat menyebabkan gangguan pola makan atau sebaliknya gangguan pola makan juga dapat menyebabkan depresi. Pada penderita depresi terdapat dua kecenderungan umum menegenai pola makan yang secara nyata mempengaruhi berat tubuh yaitu : a. Tidak selera makan b. Keinginan makan-makanan yang manis bertambah
  •  Perilaku-perilaku merusak :  Beberapa orang yang menderita depresi memiliki perilaku yang merusak seperti, agresivitas dan kekerasan, menggunakan obat-obatan terlarang dan alkhohol, serta perilaku merokok yang berlebihan.

Penanganan Depresi 

1. Perubahan pola hidup

  • Berolahraga

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan pikiran dan perasaan positif yang dapat menghalangi munculnya mood negatif adalah dengan berolahraga.

  • Mengatur pola makan

Simptom depresi dapat diperparah oleh ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh, misalnya: Kekurangan biotin, asam folat, vitamin B, C, kalsium, magnesium atau kelebihan magnesium dan tembaga , Ketidakseimbangan asam amino dan Alergi makanan

  • Berdoa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun