Berbeda dengan 3 nama untuk mengisi kursi menteri Koperasi dan UKM di www.kabinetrakyat.org ,ternyata beberapa Komunitas wirausaha Indonesia memiliki pandangan berbeda. Komunitas wirausaha saat ini lebih peka terhadap calon menteri yang akan mengisi kursi mentri dikementrian tersebut.
Berbeda dengan periode-periode sebelumnya yang mentrinya selalu dari kalangan politikus, saat ini penggerak wirausaha sangat ingin kursi menteri Koperasi dan UKM diisi oleh profesional yang mengerti seluk beluk dan permasalahan UKM. Dan dari beberapa Komunitas dan inkubator wirausaha melalui beberapa pendirinya mendukung seorang bernama Budi Satria Isman untuk mengisi kursi tersebut.
Beberapa nama yang mengusulkan Budi Satria Isman diantaranya:
Rene Suhardono ,seorang Career Coach ternama diIndonesia juga mengatakan “dukung! I’d vote for Om Budi too :)”
Roni Yuzirman ,Pendiri Komunitas Wirausaha terbesar di Indonesia bernama Tangan Diatas (TDA) , juga mengatakan”Siap dukung juga kalau pak Budi”
Michael Tampi dan Dondi Hananto, Founder dari Kinara, sebuah Inkubasi Bisnis mengatakan mendukung Budi Isman karena Track Recordnya jelas dan dapat Impact Langsung
Dolly Lesmana Founder Entrepreneurr Festival juga mendukung Budi Isman.
Yuszak M Yahya, CEO Smartpreneur Pro Indonesia ,sebuah komunitas wirausaha yang sudah tersebar di lebih 20 kota inipun mendukung Budi Isman untuk ada dikursi kementrian Koperasi dan UKM.
Siapakah Budi Satria Isman?
Lahir di Sungai Penuh, Kerinci, Jambi, 23 Maret 1962, Budi Isman adalah seorang ekonom, profesional, dan pengusaha Indonesia.Beberapa tahun terakhir aktifitas beliau ternyata lebih banyak membantu para UKM diseluruh kota di Indonesia bersama yayasan yang dia didirikan bernama Yayasan Pro indonesia dan juga Komunitas wirausaha yang bernama Smartpreneur Pro Indonesia.
Putra dari Prof Jakub Isman (Alm) yang ternyata juga salah satu cendekiawan asal sumatera ini menyelesaikan pendidikan Master of Arts in Organization Management dari The George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.
Dikancah politik memang Budi Satria Isman tidak terkenal karena beliau bukan dari unsur politik. Ternyata beliau lebih dikenal dikalangan eksekutif perusahaan perusahaan besar dan investor.
Penelusuran penulis tentang sosok Budi Isman yang didapat dari wikipedia terlihat Budi Satria Isman ternyata bukan orang sembarangan, dia ternyata memiliki rekam jejak yang baik dan cemerlang dikarir profesionalnya.Dia pernah menjabat posisi kunci di beberapa perusahaan multi nasional, diantaranya sebagai Direktur Group di perusahaan Coca Cola Amatil Indonesia, juga pernah sebagai Presiden Direktur di Sari Husada, sebuah perusahaan besar produsen susu merek SGM yang sekarang menjadi bagian dari perusahaan Perancis, Danone.
Mulai Membantu UKM
Tahun 2009, Budi Satria Isman memutuskan pensiun muda dari dunia profesional untuk fokus melakukan aktifitas sosial yang tujuan “Empowering Indonesia”. Pada tahun 2010 beliau mendirikan yayasan Pro Indonesia bersama dengan Marzuki Usman dan Pengusaha nasional Bob Sadino . Pro Indonesia melalaui websitenya dikatakan memiliki 3 pilar diantaranya: Pendidikan anak usia dini, kesehatan Ibu, dan Pemberdayaan Ekonomi melalui wirausaha.
Budi Isman sendiri turun langsung kelapangan dan bertemu dengan UKM untuk dapat mengetahun masaah yang dihadapi UKM.Karena itulah beliau sangat dekat dengan UKM dan komunitas wirausaha diIndonesia seperti Tangan Diatas (TDA), Smartpreneur , YoungOnTop ,Entrepreneur Festival dll. Bahkan beberapa UKM menyebut Budi Isman sebagai “The father of young entrepreneur”
Untuk memudahkan UKM dalam belajar , Budi Isman membuat sebuah kurikulum yang bernama “Smart Business Map” yaitu sebuah ringkasan strategi dari pengalaman beliau memimpin perusahaan multinasional di konversi menjadi sebuah kurikulum yang bisa digunakan untuk UKM. Ternyata hasilnya cukup meyakinkan, sudah ribuan UKM di Indonesia merasakan manfaat dari kurikulum tersebut.
Mungkin karena alasan inilah Budi Isman didukung Komunitas wirausaha untuk mengisi Kabinet Pemerintahan Jokowi yang memiliki visi Bersih, Profesional bekerja dan melayani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H