Peristiwa Tragedi Semanggi II tersebut, merupakan sebuah peristiwa demonstrasi damai protes Mahasiswa dan aktivis bangsa Indonesia, dalam menuntut sistem perubahan politik yang lebih besar, dan tidak sesuai harapan rakyat Indonesia.
Peristiwa demonstrasi besar tersebut terjadi di Jakarta, tepatnya di area sekitar Jembatan Semanggi dan diikuti oleh ribuan peserta demonstrasi.
Konon, diungkap peristiwa Tragedi Semanggi II, merupakan salah satu lembaran kelam di bulan September Hitam, sebab terjadinya pertempuran sengit dalam demonstrasi kala itu.
Ketegangan yang membuat aparat keamanan merasa terancam, melakukan berbagai usaha untuk membubarkan demonstrasi, dengan membuat letusan di sekitar Jembatan Semanggi, sehingga mengakibatkan banyak resiko.
Meskipun telah tertangani, namun peristiwa kelam Tragedi Semanggi II Â tersebut, masih tidak akan pernah tersingkirkan dari sejarah kelam Indonesia, pada bulan September Hitam.
Keempat, yaitu peristiwa terbunuhnya Salim Kancil, petani di desa Selok Awar Awar, Pasirian Lumajang, pada 26 September 2015 lalu.
Jelas peristiwa yang baru saja sekitar 8 tahun lalu di kabupaten Lumajang. Salim Kancil bersama kawanannya yang memiliki usaha keras menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Namun, timbal baliknya, Salim Kancil dibunuh dengan penganiayaan dari sekelompok orang yang melakukan kesalahan atau perbuatan ilegal saat itu, bahkan teman Salim Kancil, juga menjadi bahan penganiayaan serupa.
Kelima, peristiwa Demonstrasi aksi damai Mahasiswa secara bear-besaran Reformasi Dikorupsi yang terjadi pada 2019 lalu, yang berpuncak di Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Demonstrasi aksi Mahasiswa dalam Reformasi Dikorupsi tersebut terjadi pada 24 September 2019, yang kini diperingati hari Buruh Tani Nasional, dan berpuncak pada 30 September 2019.
Peristiwa Reformasi Dikorupsi tersebut banyak diperingati, sebab perjuangan Mahasiswa kala itu, dengan sangu keberanian menyuarakan kebijakan dan kebenaran untuk rakyat Indonesia.