Mohon tunggu...
ukim komarudin
ukim komarudin Mohon Tunggu... -

Guru SMP Labschool Kebayoran, Penulis, dan Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peranan POMG di Sekolah

2 Juli 2014   00:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:55 1945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sementara ini masih banyak orangtua yang bingung terkait dengan peran organisasi orang tua di sekolah. Mereka rata-rata ingin melakukan yang terbaik buat sekolahnya, tetapi banyak di antara orangtua merasa khawatir melakukan tindakan yang berlebihan, sehingga membentur bagian-bagian yang seharusnya tidak dilakukan oleh orangtua.

Bisa jadi, ada perbedaan yang signifikan antara peran orang sebagai komite dibandingkan sebagai POMG. Namun demikian, sebagai pengetahuan, di bawah ini disampaikan peran orangtua sebagai POMG. Peran ini dijelaskan oleh Prof. Arief Rachman, ketika pengukuhan POMG tahun 2013.

Ada beberapa peran orangtua sebagai POMG yang dapat dilakukan kepada sekolah, sehingga sekolah mendapatkan sumbangsih dari kehadiran organisasi orangtua. Peran tersebut adalah :

1.POMG sebagai Fasilitator

Orangtua dalam hal ini menggunakan segala kemampuannya sebagai penyedia fasilitas dalam arti pendukung kebutuhan sekolah. Dalam makna yang lebih luas penyedia fasilitas di sini tidak hanya bersifat material, tetapi juga terkait penyedia sumberdaya manusia yang cakap, sehingga permasalahan di sekolah teratasi atau mengalami peningkatan oleh kehadiran pakar atau narasumber yang dihadirkan.

Tentu agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik, pihak fasilitator dalam hal ini orangtua, harus menerima masukan dari orangtua, menyimpulkan pendapat mereka, menggali keterangan lebih lanjut dan membuat program yang melayani kebutuhan tersebut.

2.POMG sebagai Katalisator

Katalisator bermakna sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan atau menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa. Memperhatikan pengertian itu, maka peran katalisator dari POMG merupakan pembuktian kehadiran oraganisasi orangtua dalam hal ini POMG di sekolah.

Melalui POMG, beragam hal positif dapat terjadi di sekolah. Berkat POMG pula terjadi percepatan perubahan kualitas sekolah dari perubahan yang membutuhkan rentang waktu yang cukup lama, perubahan itu terjadi dalam rentang waktu yang lebih singkat.

3.POMG sebagai Komunikator

Peran POMG sebagai komunikator adalah peran yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi. Dalam bentuknya dapat diwujudkan sebagai inisiator hubungan komunikasi.

Dalam melaksanakan tugasnya, POMG tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada seluruh orangtua siswa, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh orangtua, sesuai dengan kesepakatan dan pemahaman bersama dengan warga sekolah.

4.POMG sebagai Inspirator

POMG dapat dinyatakan sebagai inspirator apabila dapat memberi inspirasi kepada seluruh warga sekolah untuk terus bersemangat dalam mengelola sekolah menjadi lebih baik. POMG menjadi sumber yang menggerakkan warga sekolah untuk memberi layanan terbaik, menguatkan pihak sekolah untuk tidak pernah berhenti berusaha menggapai yang terbaik pada situasi yang menyenangkan, maupun dalam situasi sulit.

Berkat komunikasi yang baik dengan POMG sebagai refresentatif dari seluruh orangtua, pihak sekolah menjadi semakin percaya diri atas segala potensinya, sehingga dapat mengemban amanahnya mengapai visi sekolah.

Tulisan di atas pada dasarnya merupakan rambu yang disampaikan Prof. Arief Rachman sebagai penasihat, mengingat terlalu banyak organisasi orangtua di sekolah-sekolah tertentu yang berkiprah kurang bermakna atau berlebihan, sehingga menimbulkan persoalan baru bagi sekolah. Sebagai sebuah rambu, tentu tulisan ini tidaklah bersifat final. Masih memungkin bagian demi bagian untuk didiskusikan karena pada akhirnya sebuah formula akan dianggap cocok ketika dianggap sesuai dengan kondisi dan situasi nyata di sekolah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun