Mohon tunggu...
ukim komarudin
ukim komarudin Mohon Tunggu... -

Guru SMP Labschool Kebayoran, Penulis, dan Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kunci Sukses Menghadapi Ujian

27 Juni 2014   21:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:34 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ujian masih menjadi permasalahan, meski setiap tahun hampir setiap sekolah menyelenggarakan ujian untuk seluruh peserta didiknya yang berada di tingkat akhir. Ujian senantiasa menjadi misteri terkait siapa yang akan terkena sial, “di tahun ini siapa yang giliran gagal?”

Pada dasarnya ujian merupakan sesuatu yang pasti. Karenanya, ia bukannya harus dihindari tetapi dihadapi. Tentu, yang manjadi permasalahan adalah, bagaimana menghadapi ujian, sehingga hasilnya memunculkan nilai-nilai yang cemerlang?

“Ada tiga fase yang harus dilewati oleh setiap peserta didik dalam menghadapi ujian. Jika ketiga fase ini dilalui dengan baik, maka insya Allah hasilnya pun akan baik pula, “ demikian Prof. Arief. Rachman, M.Pd. memulai pengarahan kepada seluruh kepala sekolah menjelang UN 2014 lalu dilaksanakan.

“Tiga fase itu adalah : Persiapan, Pelatihan , dan Pengukuran Keakuratan dari pelatihan itu sendiri. Khusus terkait tiga fase itu, Rambu-rambu yang diharapkan terangkum dalam tiga bagian, yakni: learning readiness, law of exercise, dan law of effectiveness.

Learning Readiness. Ada kondisi yang sangat penting menyangkut persiapan, yaknipembelajaran itu dianggap tepat apabila telah mengarahkan peserta didik siap melalui beragam etape yang akan dilalui dan kemana arah yang harus ditempuhnya. Terkait hal ini maka harus sudah terumuskandengan baik:

1.Kejelasan dari tujuan pembelajaran. Kejelasan tujuan ini mengarah pada indikator keberhasilan yang diharapkan, sehingga guru bersama peserta didik dapat menempuh layanan pada pencapaian indikator keberhasilan tersebut.

2.Kejelasan potensi peserta didik. Bagian ini merupakan bagian terpenting karena setiap peserta didik akan mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya. Pemetaan terhadap potensi peserta didik menyebabkan guru dan peserta didik menempuh layanan yang tepat, sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

3.Kejelasan tingkat motivasi dan target yang ingin dicapai. Motivasi dan target sebaiknya didasarkan pada potensi peserta didik. Pemberian motivasi dan penetapan target yang tidak berdasarkan potensi akan menyulitkan penetapan dan pengukuran kriteria keberhasilan dari layanan yang telah dilakukan.

Law of Exercise merupakan tuntunan maupun tuntutan dari sebuah pelatihan atau pendalaman materi yang dilakukan itu hendaknya berdaya guna. Tinjauan atas sebuah pelatihan memiliki daya gunadengan memperhatikan:

1.pelatihan yang dilakukan memperhatikan keseimbangan antara frekuensi pelatihan dengan kualitas yang dicapai;

2.pelatihan yang dilakukan menumbuhkan rasa mampu pada setiap pesertanya;

3.pelatihan yang dilakukan berhasil menumbuhkan daya saing; dan

4.pelatihan yang dilakukan mengarah pada target yang telah ditetapkan.

Law of Effectiveness merupakan tuntunan atau maupun tuntutan bahwa sebuah pelatihan itu hendaknya berhasil guna. Tuntutan atas sebuah pelatihan memiliki hasil guna dengan memperhatikan:

1.Kegunaan materi secara umum. Pertanyaan yang muncul adalah apakah yang dikaji bersama merupakan materi-materi yang esensial, yakni materi-materi pokok yang menjadi dasar aplikasi kehidupan sehari-hari, atau materi yang menjadi dasar bagi kelanjutan materi selanjutnya, sehingga dipandang pantas untuk dikaji secara mendalam;

2.Berdasarkan point (1) di atas dapat dilakukan peninjauan bahwa bahan pelatihan ini relevan dengan materi ujian karena pelatihan yang dilakukan mampu memprediksi kemungkinan materi-materi yang muncul pada ujian; dan yang paling penting;

3.Hasil dari pelatihan ini menunjukkan hasil sementara yang memungkinkan hasil optimal setiap peserta didik.

Berdasarkan proses pelatihan di atas, maka sebuah institusi yang memasang spanduk instutusinya juara, seperti : “We are The Champion!” atau slogan apapun yang mengusung semangat keberhasilan menempuh ujian, pada dasarnya bukanlah sebatas tujuan memotivasi belaka. Penulisan atau pemasangan spanduk yang dituliskan adalah PENCAPAIAN STATUS JUARAberdasarkan analisa Learning Readiness, Law of Exercise, dan Law Effectiveness (Juara dalam realitas internal).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun