Mohon tunggu...
ukim komarudin
ukim komarudin Mohon Tunggu... -

Guru SMP Labschool Kebayoran, Penulis, dan Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hikmah Pernikahan

8 Juni 2014   21:54 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sungguh beruntung Pak Nurwahyudin yang menikah Minggu, 8 Juni 2014. Bukan hanya karena cuaca cerah dan acara pernikahan berjalan lancar. Bukan karena dirinya berhasil mempersunting Ratih, dara cantik yang sangat dia idam-idamkan. Tetapi karena Prof. Arief Rachman berkenan menjadi penasihat perkawinan di acara yang penuh hikmat itu.

Usai penghulu menikahkan beliau dan MC memberikan waktu kepada Pak Arief, segera beliau menyampaikan mutiara hikmah dari sebuah pernikahan. “Saya menyampaikan nasihat kepada diri saya, kepada kedua mempelai yang sedang berbahagia, dan kepada seluruh yang hadir.” Demikian beliau memulai nasihatnya.

“Hanya  dengan modal takwa setiap keluarga dapat mengarungi rumah tangga dengan baik, yakni mencapai sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Sakinah dalam bahasa Arab, bermakna tenang, terhormat, aman.Al Qur’an surat 30:21, berfirman bahwa Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi manusia agar merasa tenteram.Jadi keluarga sakinah itu adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakantentram, bahagia, dan dirahmati oleh Allah SWT.

Mawaddah adalah jenis cinta yang lebih condong pada material seperti cinta karena kecantikan, ketampanan,  pada harta benda, dan lain sebagainya. Mawaddah itu sinonimnya adalah mahabbah yang artinya cinta dan kasih sayang.

Rahmah adalah jenis cinta kasih sayang yang lembut, siap berkorban untuk menafkahi dan melayani dan siap melindungi kepada yang dicintai. Rahmah terimplementasikan pada wujud kasih sayang, rasa memiliki, hasrat ingin membantu, menghargai, yang terpancar dari cahaya iman. Sifat rahmah ini akan muncul manakala niatan pertama saat melangsungkan pernikahan adalah karena mengikuti perintah Allah dan sunnah Rasulullah serta bertujuan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Sakinah, mawaddah, dan rahmah hanya bisa didapatkan oleh pasangan yang senantiasa menjaga amanah dari agamanya, yakni shalat. Hendaklah Pak Wahyu yang kini sudah menjadi imam hendaknya menjaga shalat dengan khusuk. Demikian pula, Ratih yang kini telah menjadi pasangan dan calon ibu juga menjaga shalat agar mendapatkan ketenangan dalam hidup.

Setelah shalat, maka yang kedua adalah sabar. Bu Ratih dan Pak Wahyu akan melewati beragam cobaan. Dalam kondisi seperti itu, hendalkah shalat dan sabar menjadi penolong bagi keduanya. Insya Allah, shalat dan sbat akan menyelamatkan kita semua dari beragam cobaan dan musibah.

Terakhir, syukur. Pasangan ini bisa ditakdirkan menikah dan insya Allah dapat meraup kebahagiaan karena telah dilahir dari ibu kalian masing-masing. Maka semoga pernikahan kalian ini semakin menyebabkan kalian bersyukur kepada Allah dengan menempatkan dan menjunjung tinggi rasa hormat dan kasih sayang kalian kepada Ibu. Beliaulah yang dengan susah payah melahirkan dan membesarkan kalian, hingga kalian akhirnya  bisa menikah. Dengan jasa ayah  kalian yang telah ridho dan berkenan, maka terjadilah pernikahan yang kalian syukuri sekarang. Maka, jadilah orang bersyukur dengan menjaga dan menyayangi kedua orangtua kalian dengan sebaik-baiknya.

Jadilah orang yang bersyukur  dengan menjaga silaturahmi karena pernikahan ini bukan hanya pernikahan kalian, tetapi juga pernikahan dari dua keluarga besar, yakni keluarga besar Nurwahyudin dengan keluarga besar Ratih.

Semoga kita semua dapat tetap hidup di dalam takwa, yakni orang-orang yang senantiasa menjaga shalat dan sabar sebagai penolong diri dan keluarganya; dan menjadi orang yang bersyukur karena senantiasa menyayangi kedua orangtua, serta senantiasa menjaga silaturahmi. “

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun