Mohon tunggu...
Ukhtyan Muhibbah Firdaus
Ukhtyan Muhibbah Firdaus Mohon Tunggu... -

Penulis | Muslimah Fotografer | Aktivis Syariah & Khilafah | Hidup untuk menggapai Keridhoan Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi Kartini] Perempuan Pembangun Peradaban

22 April 2014   06:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:21 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ukhtyan Muhibbah Firdaus

Detik kian detik menjalar, menyapa binar April pun datang

Perempuan….

Sosok yang tak lekang oleh kasak-kusuk waktu

Kau bergulat dalam pikir, tersepak dalam arus ideologi

Di Negeri ini wacara Kartini kian terdistorsi sejarah

Mengarahkan pada emansipasi, ditunggangi ide gender

Padahal jelas! Gender itu buah pikir kafir penjajah

Padahal jelas! Kartini perempuan yang melawan penjajahan

Jangan lupa!

Kartini itu tersosok iba inginkan menjadi hamba-Nya

Jangan lupa!

Kartini itu tersosok haus ilmu untuk ketaatan pada-Nya

Wahai Perempuan!

Jangan kau tertunduk pada arus distorsi giringan sekulerisasi

Tak selayaknya kau menjadi korban ideology kapitalisme

Wahai Perempuan!

Jangan kau terlutut pada beban eksploitasi karena dipaksa feminis

Hingga rela menjual muru’ah diri, merangkak dalam jerat ekonomi liberalis

Lihatlah…

Di depan mata kita wahai perempuan, wahai muslimah!

Kemiskinan merata…

Keterbodohan menguat…

Keterpurukan merajalela…

Kriminalitas menyayat hati…

Jangan posisikan diri sebagai rakyat jelata yang tak tau papa

Wahai Perempuan! Posisikanlah diri sebagai muslimah hamba-Nya

Muslimah yang tak bisa diam dalam ketertindasan

Muslimah yang tak bisa dian dalam keterpurukan

Muslimah yang tak bisa diam dalam penjajahan

Muslimah yang tak bisa diam dalam kebodohan

Dan sudah saatnya kita giring negeri ini menuju…

Kebangkitan!

Ya, kita butuh abad kebangkitan

Kebangkitan yang bukan parsial tapi fundamental!

Ya, negeri ini butuh perubahan, butuh Bangkit!

Lantas dengan apa negeri ini bisa Bangkit!

Dengan membangkitkan taraf berfikir rendah menjadi taraf berpikir cemerlang!

Dengan mengganti sistem buatan akal manusia menjadi sistem buatan Sang Pencipta

dan dengan aturan Sang Pencipta, negeri ini kan terbebas dari belenggu penjajahan

Saatnya Perempuan menjadi Muslimah Pembangun Peradaban!

Menjadi pengemban dakwah yang menyadarkan umat dengan risalah hakiki

Menjadi istri sahabat suami dalam mendakwahkan Islam

Menjadi ibu yang mencetak generasi-generasi unggulan

Perempuan kan mulia dibawah ketaatannya sebagai hamba Allah

Perempuan kan hidup mulia dalam rengkuhan Khilafah ternaung aturan-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun