Oleh: Ukhtyan Muhibbah Firdaus
Detik kian detik menjalar, menyapa binar April pun datang
Perempuan….
Sosok yang tak lekang oleh kasak-kusuk waktu
Kau bergulat dalam pikir, tersepak dalam arus ideologi
Di Negeri ini wacara Kartini kian terdistorsi sejarah
Mengarahkan pada emansipasi, ditunggangi ide gender
Padahal jelas! Gender itu buah pikir kafir penjajah
Padahal jelas! Kartini perempuan yang melawan penjajahan
Jangan lupa!
Kartini itu tersosok iba inginkan menjadi hamba-Nya
Jangan lupa!
Kartini itu tersosok haus ilmu untuk ketaatan pada-Nya
Wahai Perempuan!
Jangan kau tertunduk pada arus distorsi giringan sekulerisasi
Tak selayaknya kau menjadi korban ideology kapitalisme
Wahai Perempuan!
Jangan kau terlutut pada beban eksploitasi karena dipaksa feminis
Hingga rela menjual muru’ah diri, merangkak dalam jerat ekonomi liberalis
Lihatlah…
Di depan mata kita wahai perempuan, wahai muslimah!
Kemiskinan merata…
Keterbodohan menguat…
Keterpurukan merajalela…
Kriminalitas menyayat hati…
Jangan posisikan diri sebagai rakyat jelata yang tak tau papa
Wahai Perempuan! Posisikanlah diri sebagai muslimah hamba-Nya
Muslimah yang tak bisa diam dalam ketertindasan
Muslimah yang tak bisa dian dalam keterpurukan
Muslimah yang tak bisa diam dalam penjajahan
Muslimah yang tak bisa diam dalam kebodohan
Dan sudah saatnya kita giring negeri ini menuju…
Kebangkitan!
Ya, kita butuh abad kebangkitan
Kebangkitan yang bukan parsial tapi fundamental!
Ya, negeri ini butuh perubahan, butuh Bangkit!
Lantas dengan apa negeri ini bisa Bangkit!
Dengan membangkitkan taraf berfikir rendah menjadi taraf berpikir cemerlang!
Dengan mengganti sistem buatan akal manusia menjadi sistem buatan Sang Pencipta
dan dengan aturan Sang Pencipta, negeri ini kan terbebas dari belenggu penjajahan
Saatnya Perempuan menjadi Muslimah Pembangun Peradaban!
Menjadi pengemban dakwah yang menyadarkan umat dengan risalah hakiki
Menjadi istri sahabat suami dalam mendakwahkan Islam
Menjadi ibu yang mencetak generasi-generasi unggulan
Perempuan kan mulia dibawah ketaatannya sebagai hamba Allah
Perempuan kan hidup mulia dalam rengkuhan Khilafah ternaung aturan-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H