IDENTITAS BUKU
- Judul          :      Islam dan Sekularisme
- Pengarang    :      Syed Muhammad Al- Naquib Al-Attas
- Tebal Buku    :      280 Halaman
- Penerbit      :      Penerbit Pustaka, Bandung
- Cetakan       :      Ke I
- Tahun Terbit  :      1401 H/1981 M
ISI BUKU
Latar Belakang Kristen Barat Masa Kini
Bab ini menceritakan tentang bagaimana Dunia Kristen dan Dunia Barat tengah melewati krisis gawat sebagai akibat dari pengalaman, pemahaman, dan penafsiran mengenai kehidupan dalam peradaban kota seperti tercermin dalam kecenderungan neo-modernis dalam pemikiran yang timbul diantara orang kristen itu sendiri, serta para cendikiawan, filsuf, theolog, filsuf, penyair dan pengarang serta wakil-wakil kebudayaan dan peradaban barat. Dalam kristen tradisonal, proses sekularisasi terjadi dan menyebar secara cepat bagaikan wabah dengan menyebarnya desas-desus bahwa Tuhan telah mati dan kristen telah mati.
Para Theolog yang membiarkan dan seolah menerima kristen tradisional yang seperti itu, bahkan ikut berubah terbawa arus dan menyiapkan dasar pondasi untuk versi kristen baru. Pada bab ini dijelaskan bahwa ketika arus modern mulai masuk, para theolog dibingungkan dengan masalah mengenai penggambaran tuhan sebagai pribadi suprarasional. Hingga saat ini, karena konsep tuhan mereka bersifat problematik, maka mereka berniat mengesampingkan dan menyerahkan kepada sejarah untuk menciptakan nama baru yang lebih relevan dan cukup untuk menunjuk pada realitas terakhir yang mereka percayai.
Sekular -- Sekularisasi -- Sekularisme
Pada Bab ini, fokus membahas pengertian, perbedaan dan pemahaman tentang apa itu Sekular, Sekularisasi, dan Sekularisme. Istilah Sekular dari kata lain Seculum, memiliki arti dengan dua konotasi yakni waktu dan lokasi, waktu menunjuk pada pengertian 'sekarang' atau 'kini' dan lokasi menunjuk pada pengertian 'dunia' yang berarti adalah menunjuk pada kondisi dunia pada waktu, periode, zaman tertentu saat ini.
Sekularisasi didefinisikan sebagai pembebasan manusia "Pertama-tama dari agama dan kemudian dari metafisika yang mengatur nalar dan bahasanya", hal ini berarti terlepasnya dunia dari pengertian-pengertian religius dan religius-semu, terhalaunya semua pandangan-pandangan dunia tertutup, terpatahkan semua mitos supranatural dan lambang-lambang suci. Komponen-komponen dalam sekularisasi adalah : penidak-keramatan alam, desakralisasi politik (penghapusan legitimasi sakral kekuasaan politik), dan dekonsekrasi nilai-nilai (pemberian makna sementara dan relatif terhadap karya-karya budaya termasuk agama).
Sekularisme menunjuk pada pada suatu Ideologi. Ia sama dengan Sekularisasi yang menidak-keramatkan dalam dan mendesakralisasikan politik, namun Sekularisme tidak mendekonsekrasikan nilai, sehingga letak perbedaannya adalah, Sekularisme tidak seperti Sekularisasi yang menisbikan smeua nilai, karena ia membentuk nilainya sendiri.
Islam : Konsep Agama serta Dasar Etika Moralitas
Dalam Bab ini dijelaskan tentang Konsep Agama yang merupakan sebuah ketundukan, kepatuhan, dan rasa butuhnya seorang manusia terhadap Tuhan. Dan Islam merupakan Agama yang menjawab bagaimana seharusnya konsep Agama itu, dalam Islam juga terdapat dasar Etika dan Moralitas yang benar dan tepat, yaitu melalui keteladanan Nabi Muhhamad.Â
Etika moralitas dalam kehidupan masyarakat dalam Islam tercermin dari adanya Ukhuwah Islamiyyah yang terbangun berdasarkan frekuensi yang sama berupa ketundukan yang sama (Iman), maka moral yang baik akan terasah dari hubungan manusia dengan manusia lain melalui ukhuwah atas dasar iman yang sama.
Dilema Muslim
Dalam Bab ini dijelaskan bagaimana seharusnya seorang muslim memecahkan sebuah dilema atau permasalahan, yakni dengan mempelajari sebabnya. Salah satu definisi pengetahuan adalah untuk mengetahui sebab kehadiran sesuatu, karena pengetahuan mengenai sebab itu membawa pada pengetahuan tentang sifat dari sesuatu yang disebabkan. Adapun dilema muslim itu sendiri saat ini adalah :
Kebingungan dan kekeliruan dalam pengetahuan yang menyebabkan keadaan terhadap :
Hilangnya adab dalam ummat. Keadaan yang timbul dari (1) dan (2) adalah :