Mohon tunggu...
Mariatul Kiptia
Mariatul Kiptia Mohon Tunggu... Human Resources - Writer, Public Speaker, Education Consultant

Hello👋 I'm Maria, currently active in the field of literacy and youth empowerment. Experienced in education, project management, and laboratory analysis. I'm a person who likes challenges, and always learning to be the best version of myself.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel "Cinta yang Membawaku Pulang"

3 Juni 2019   14:30 Diperbarui: 3 Juni 2019   14:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/ukhti_maria

Judul buku : Cinta yang membawaku pulang
Tebal Buku : 295 halaman
Genre : Fiksi
Penulis : Agung F. Aziz
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Pengulas : Maria Qibthiyah

"Cinta yang membawaku pulang", ketika membaca judulnya, yang pertama kali terlintas dipikiran saya atau mungkin juga sama dengan banyak orang diluar sana adalah buku ini akan menceritakan kisah cinta yang didominasi oleh unsur romantisme, ternyata dugaan itu salah! Buku ini tidak seperti yang ada di benak saya, di dalamnya tidak dipenuhi oleh kisah-kisah romantis yang menyebabkan baper (bawa perasaan), melainkan justru menceritakan bagaimana makna cinta yang sesungguhnya. Sehingga cocok dibaca oleh semua kalangan mulai dari remaja hingga dewasa, sebab tidak berpotensi menjerumuskan remaja pada cinta yang salah.

Novel ini bercerita tentang seorang perempuan sebatang kara karena keluarganya meninggal saat terjadi serangan di Afganistan, bernama Shabana. Shabana kemudian tinggal beberapa waktu di rumah saudaranya di Mekkah. Disana ternyata Shabana banyak menemukan petunjuk untuk mencari Ayahnya yang terpisah sudah cukup lama dengannya. Tidak hanya mendapatkan petunjuk tentang Ayahnya, Shabana ternyata menemukan kejadian lain yang luar biasa, bahkan dipertemukan dengan adiknya dan suaminya.


Novel yang ditulis oleh Agung F. Aziz ini sangat menarik dan menciptakan rasa penasaran pada setiap pembacanya, kisah-kisah yang ditulis mengandung banyak misteri dan kejadian-kejadian tak terduga yang mengejutkan pembaca, contohnya adalah ketika Faisullah (suami Shabana) ternyata menikah dengan Maryam (adik Shabana) dan Faisullah juga orang yang memudahkan jalan eksekusi hukuman mati Ayah Shabana. Atau contoh lain, ketika gadis Pakistan yang bertemu Shabana dan menolongnya adalah Maryam Shekiba binti Massoud Kamal, adiknya sendiri. Serta potongan kisah yang lainnya.

Novel ini juga memberikan begitu banyak edukasi untuk muslim, karena latar cerita novel ini adalah Makkah, kisah yang diceritakan pun tentang perang dan serangan yang terjadi di Afganistan. Tidak hanya dari segi latar, masih banyak pembelajaran lain yang dapat dipetik dari novel ini, seperti kesabaran, pengorbanan, ketabahan, optimisme, dan keberanian. Sifat dan karakter baik itu terdapat pada diri Shabana selama ia menempuh hidup sementara waktunya di Mekkah.

Tampilan buku ini juga membuat nyaman pembaca, cover yang simple membuat setiap orang yang emelihatnya akan langsung terfokus pada judulnya, font yang digunakan sangat tepat, serta terdapat footnote (catatan kaki) pada setiap istilah Bahasa Arab dan istilah dari Pakistan yang digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun