Pertama, teori Piaget menunjukkan betapa pentingnya anak aktif mengeksplorasi lingkungannya. Anak belajar melalui interaksi dengan benda dan situasi disekitarnya. Dalam konteks sosial, hal ini berarti anak harus mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Teori Piaget juga menekankan pentingnya tahapan perkembangan yang berbeda, sehingga pendidik dan orang tua harus memahami tingkat perkembangan anak dan memberikan tantangan yang sesuai.Â
Kedua, teori Vygotsky menekankan pentingnya peran interaksi sosial dalam pembelajaran anak. Konsep zona perkembangan proksimal menggambarkan jarak antara kemampuan anak saat ini dengan potensi-potensi yang dapat dikembangkan dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya. Oleh karena itu, pendidik dan keluarga harus berperan sebagai mediator, membantu anak mengatasi kesulitan dan berkembang. Secara keseluruhan, Piaget dan Vygotsky memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana anak belajar dan berkembang di masyarakat. Memahami perbedaan dan persamaan antara kedua teori ini dapat membantu guru dan orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI