Indonesia sebagai bangsa yang besar dan luas dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah tersebar dari sabang sampai merauke tidak berdaya mengalami keterpurukan yang sampai detik ini belum berubah, belum ada tanda-tanda mampu bangkit dari keterpurukannya bahkan semakin menjadi-jadi dan menggila yang muncul bukan upaya mencari solusi bangsa dari keterpurukan, tetapi praktek korupsi mulai bermunculan yang dilakukan dari mulai bupati, gubernur dan para wakil rakyat yang terhormat.
Bagaimana mau bangkit kalau korupsi semakin merajalela yang dilakukan oleh para pemimpin birokrat dengan tega hati dan nekad melakukan korupsi besar-besaran sungguh amat sangat keterlaluan. Indonesia sebagai negara yang mencapai ranking pertama di negara asia dalam prestasi korupsinya, konon dibeberapa media di tulis korupsi sudah mencapai stadium III.
Pada umumnya korupsi dilakukan oleh para pemegang kekuasaan secara otoriter dengan memanfaatkan kelemahan badan kontrol yang status pangkat dan jabatannya berada jauh dibawahnya. Sehingga unsur bawahnya tidak berkutik karena takut digeser pangkat dan jabatannya atau dipersulit kehidupannya.
Kejujuran, kebenaran secara perlahan rupanya sudah mulai ditinggalkan, para birokrat di negri ini hanya pandai membuat slogan dan kata-kata indah tetapi tidak mampu menuangkan dalam bentuk amaliah lebih-lebih memberikan tauladan kepada rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H