Mohon tunggu...
Ujank Soemantry aja
Ujank Soemantry aja Mohon Tunggu... -

Bujangan yang haus dan sedang mencari bidadari ilmu.... Pegiat di LAWANG NGAJENG

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Berpipi Merah (2)

13 Oktober 2010   15:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak aku bertafakur dalam senyapnya nuansa duniawi, keremangan harapan menggelayut dalam benak, meneror setiap langkah gontaiku, memborbardir setiap gerak nanarku.

Seulas senyum yang selalu mengikuti setiap isak tawaku, menghantui setiap derai pujian ke arahku. Namun di keremangan ini ku rontokkan semua jubah kesombonganku. Ku deringkan nyanyian penyesalan. Ku semayamkan sgala bayang tentang senyummu.

Meski aku tlah jatuh dalam pelukan bayang kerinduan, Merebahkan sgala senandung rintihan, menghadirkanmu adalah suatu keharusan, walau cintamu tak mungkin ku cicipi sebagai kenikmatan.

Sanjunganku pada bulan,
Pujianku pada bintang,
Agar dapat ku pandangi lukisanmu dalam hamparan awan kelam
Tak lelah ku mencoba menyandarkanmu di dermaga hatiku

Khumaira.....
Cintamu adalah harapku
Cintaku selalu menujumu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun