Mohon tunggu...
Ujang Suteja
Ujang Suteja Mohon Tunggu... Seniman - 🚽

Letak pikiran ada di lubang pantat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal yang Tertinggal

1 Januari 2020   16:40 Diperbarui: 1 Januari 2020   16:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu memang suka melucu
Tapi bertambah megah untuk terus ku sembah
Kita pernah berlumur gincu
Terbang tinggi menegadah hingga lupa merebah

Bukankah jalan setapak yang menanjak ke utara ini pernah kita lintasi?
Ah sudah lupakanlah aku sudah penuh oleh makanan basi
Sampai konstelasi penunjuk arah pun meredup pucat pasi
Sebentar permisi, bahkan aku sudah lupa cara bermasturbasi

Aku selalu berusaha untuk tidak sekalipun menengok ke beranda
Maka tak usah heran, kenapa tidak ada kata kamu, kau pun anda
Tidak, aku sama sekali tidak menyapu bersih serakan waktu
Bahkan kadang aku keliru apakah yang tertinggal itu waktu atau aku?

Dan jujur aku lebih suka menyaksikan binatang bersetubuh
Ketimbang memanjat harap pada bintang jatuh
Keduanya sama-sama pertunjukan akhir tahun
Keduanya sama-sama sesementara kembang api melantun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun