Mohon tunggu...
Galih Lungguh
Galih Lungguh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukan Jawa Bukan Sunda, Lantas Apa Itu Cirebon?

8 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cirebon merupakan suatu kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tepatnya berada di pantai utara Pulau Jawa di perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah.  Kabupaten Cirebon sendiri berbatasan dengan Kabupaten Brebes di timur, Kabupaten Kuningan dan Majalengka di selatan, dan Kabupaten Indramayu di barat. Sedangkan Kota Cirebon berada di tengah-tengah Kabupaten Cirebon. Karena letak geografis ini dan sejarahnya yang panjang, muncul perdebatan bahwa Cirebon adalah suku Jawa, Sunda, atau suku dan bahasa tersendiri. 

Jika orang Jawa atau Sunda bertemu dengan orang Cirebon, mereka tidak mengerti apa yang dikatakan oleh orang Cirebon. Meski dari segi bahasa ada banyak kata yang serupa, namun berbeda makna. Karena Bahasa Cirebon memiliki dialek sendiri yang membedakan dengan Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda. Bukan hanya bahasa, budaya di Cirebon juga sedikit berbeda dari Jawa dan Sunda. Seperti batik pesisir yang memiliki corak tersendiri tidak mengikuti Kerajaan Jawa, dan tradisi-tradisi Islam yang berawal dari berdirinya Keraton Cirebon yang berlandaskan beragama Islam kental.

Cirebon telah menjadi jalur perdagangan karena memiliki pelabuhan utama. Karena menjadi jalur utama perdagangan sekitar abad ke-16, tempat itu dipenuhi berbagai macam suku dan etnis, mulai dari Jawa, Sunda, Cina dan Arab. Inilah yang mempengaruhi Bahasa Cirebon memiliki ciri khas tersendiri. Banyak suku kata Bahasa Cirebon yang merupakan serapan dari bahasa lain. Seperti dikutip dari wikipedia, kata serapan dari Bahasa Cina seperti 'taocang' yang berarti 'kuncir', serapan dari Bahahsa Arab 'bakda' yang berarti 'setelah' dan serapan dari Bahasa Eropa 'sonder' yang berarti 'tanpa'. 

Yang lebih unik dari Bahasa Cirebon adalah adanya imbuhan 'jeh' dan 'tah' yang sudah melekat pada orang asli Cirebon dan bahkan yang merantau ke Cirebon. Imbuhan ini bisa dikatakan tidak memiliki arti perkatanya, karena selalu spontan keluar diucapkan. Dalam percakapan sehari-hari, imbuhan ini sering diucapkan  pada kalimat pertanyaan dan jawaban yang ditegaskan. Dikutip dari detik jabar, contoh kalimatnya seperti "iya tah?" yang berarti "apa benar?", dan "iya jeh" yang berarti "memang benar". 

Bagi orang Jawa, Cirebon bukan Jawa karena terlalu Sunda. Begitu pun bagi orang Sunda, Cirebon bukan Sunda karena terlalu Jawa. Pada tahun 2010, sensus penduduk memberikan jawaban untuk kontroversi tersebut. Di situ tersedia kolom untuk Suku Cirebon tersendiri. Ini berarti Suku Cirebon telah terdaftar dan diakui secara nasional. 

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_suku_bangsa_di_Indonesia_menurut_jumlah_penduduk 
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_suku_bangsa_di_Indonesia_menurut_jumlah_penduduk 

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Institute of Southeast Asian Studies tentang 146 suku di Indonesia, mencatatkan bahwa ada sekitar 0,79% dari seluruh penduduk di Indonesia atau sekitar 1.877.514 jiwa Suku Cirebon. 

Tentu hal ini menjadi kebanggaan bagi Bangsa Indonesia karena memiliki berbagai macam suku, budaya dan bahasa. Tugas kita adalah menghormati dan menghargai atas setiap perbedaan yang dimiliki, terlepas dari Cirebon itu Jawa atau Sunda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun