Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Produktif di Rumah Saja

27 April 2020   21:51 Diperbarui: 27 April 2020   22:28 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan Menggapai Target Ramadhan Tahun Ini (Sumber: Dokpri)

Ramadhan tahun ini dipastikan nuansanya berbeda dengan biasanya. Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini jadi biang keroknya. Akan tetapi, Dibalik kisah susah gara-gara corona, terselip asa melunasi janji yang tak pernah tergapai. Apa itu?

Tak pernah terbayangkan bahwa Ramadhan akan terasa hampa. Setidaknya ketika tulisan ini dibuat, atau hari keempat puasa, saya merasakan hal tersebut. Tak ada keramaian di masjid, tak ada kisah ngabuburit, dan tak ada gambaran bakal buka puasa bareng, bakal menjadi cerita yang mewarnai hari-hari berpuasa saya di tahun ini.

Gara-gara serangan virus corona, semua harus berubah. Kita berusaha adaptif mengatasi hal ini. kebijakan sosial distancing yang dinaikan eskalasinya menjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota membuat kita harus lebih banyak diam di rumah. sejatinya berdiam diri di rumah saat Ramadhan ini hanya kepanjangan masa #DiRumahAJa yang sudah diberlakukan sebulan sebelumnya.

Saya tentu saja sedih menghadapi kenyataan ini. tapi setelah dirasa-rasa selama empat hari awal Ramadhan ini, rasanya ada sedikit optimisme bagi saya untuk menggapai target pribadi di setiap bulan puasa yang tak pernah tercapai. Ya, saya ingin lebih produktif di masa puasa ini. maksudnya Gimana?

Begini, setiap kali Ramadhan menjelang, saya selalu mentargetkan diri untuk bisa melaksanakan aktivitas untuk lebih dari bulan-bulan biasanya, baik itu yang urusannya dengan ibadah maupun soal duniawi. Bukan apa-apa, ustadz saya pernah bilang bahkan untuk urusan dunia pun asalkan itu memiliki nilai kebaikan, akan dicatat sebagai ibadah. Apalagi yang berhubungan dengan ibadah, di bulan suci ini pahalanya akan berlipat ganda.

Targetnya seperti apa? Saya biasa mentargetkan untuk bisa khatam qur'an, shalat tarawih full, dan menulis artikel di Kompasiana setiap harinya. Akan tetapi, target hanya sebatas harapan yang tak tercapai. Alih-alih memaksakan diri untuk menggapai target tersebut, yang ada saya malah kedodoran di tengah jalan.

Biang keroknya tiada lain karena rutinitas kerjaan yang banyak menyita waktu. Iya, biarpun saat puasa tapi kantor tak memberikan kompensasi pengurangan kerjaan. Yang ada hanya penyesuaian jam kerja saja. Begitulah, Ketika sudah tiba di rumah, saya sudah kehabisan energi untuk mengerjakan semua yang jadi target list saya. Pada akhirnya semuanya berantakan.

Kabar bagusnya, puasa tahun ini sepertinya saya akan bisa mencapai target pribadi saya tersebut. Alasannya apalagi kalau bukan kebijakan work from home yang membuat saya punya banyak waktu luang di rumah. bayangkan saja, rutinitas kantor yang mengharuskan saya pergi ngantor 5 hari seminggu Sekarang malah jadi seminggu sekali. Itu pun cuma setengah hari. Pastinya saya bakalan punya banyak waktu untuk mengejar target saya.

Ternyata dibalik wabah corona, ada peluang kebaikan yang bisa saya raih. Mumpung banyak waktu luang di bulan Ramadhan ini, harapannya puasa kali ini saya bisa menjadikannya lebih produktif untuk menggapai target pribadi saya. jadi, apa saja target saya tersebut? Inilah target saya di bulan Ramadhan ini ...

One Day One Juz, ini jadi harapan utama saya di Ramadhan kali ini. Malu rasanya tiap Ramadhan berniat ngaji satu juz perhari demi khatam al-qur'an dalam sebulan tapi gak pernah tercapai. Padahal ada banyak tips yang menyarankan agar lebih ringan, yaitu membaca qur'an sebanyak 2 lembar mushaf bada sholat fardhu. Namun tetap saja, saya banyak bolongnya. Kali ini semoga saja bisa sesuai target. Setidaknya selama empat hari ini saya sudah bisa mencapai empat juz. Semoga saja istiqomah.

Tarawih tanpa bolong. Ini juga jadi target yang selalu saja meleset di tahun-tahun lalu. Capai, tugas luar kota, perjalanan dinas, jadi alasan yang terasa logis untuk saya mengabaikan sholat tarawih. Tahun ini sih maunya bisa full sebulan penuh bisa sholat tarawih. Tahun ini semoga saja saya bisa lebih disiplin lagi rutin menjalankan sholat tarawih. Selama WFH rasanya saya gak bakal pergi kemana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun