Pada titik ini, saya cuma nyengir kuda. Iya, biarpun saya sudah dicekoki jargon men sana in corcore sano sejak usia ingusan, tetap saja ternyata gak berbekas.Â
Soal pola hidup yang berantakan, yaa saya mengakui mungkin saya salah satunya. Mungkin kamu juga? Ayo cek dulu apakah salah satu pola hidup berikut juga berlaku di hidup kamu?
Jarang aktifitas fisik? iya,… kerjaan saya banyakan duduk berkutat dibelakang meja, weekend saya memilih  tiduran dan malas-malasan. Jarang mengkonsumsi buah dan sayur? Mungkin saja,… saya termasuk fans berat gehu, bala-bala dan kicimpring dan goreng-gorengan lainnya yang minim sayuran…. Suka junkfood? Noted!... Minum minuman bersoda? Iya juga,… ini termasuk minuman favorit kalau saya makan fried chicken di gerai yang juga menjual CD penyanyi idola. He he he…
Mungkin hal positif yang bisa saya banggakan adalah saya gak minum alkohol dan tidak merokok. Selebihnya? Kalau melihat dari ceklist diatas, hmmm… masih jauhhhh dari pola hidup sehat.
Menyadari pola hidup tak sehat sebagaimana yang terjadi pada saya, kamu dan jutaan warga Indonesia lainnya inilah yang kemudian mendorong Kementerian Kesehatan RI menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) ini.Â
Kalau masyarakat sudah melaksanakan GERMAS ini, harapannya nanti akan bermuara pada kesehatan warga yang terjaga, masyarakat yang produktif, dan lingkungan hidup yang bersih yang pada akhirnya akan mewujudkan masyarakat sehat, termasuk berkurangnya penderita penyakit tidak menular ini. Ujung-ujungnya beban biaya unutk berobat akan semakin berkurang.
Nah, mengingat peran blogger yang sering eksis di dunia sosial media, baik melalui tulisannya di blog, maupun status-statusnya di facebook, kicauan di twitter dan postingan foto Instagaram, Kemenkes RI kemudian menggandeng para blogger untuk bersinergi dalam menyebar dukungan GERMAS ini melalui dunia maya.
Lalu, Siapa saja yang dapat berpartisipasi melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ? tentu saja Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam Germas Hidup Sehat, mulai dari Individu, keluarga dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari.Â
Kemudian, Akademisi (universitas), dunia usaha (Swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat.
Nah, dalam gerakan ini paling penting juga peranan Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana seperti : kurikulum pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah, fasilitas olah raga, sayur dan buah, ikan, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), taman untuk beraktivitas warga, dukungan iklan layanan masyarakat, car free day, air bersih, uji emisi kendaraan bermotor, keamanan pangan, pengawasan terhadap iklan yang berdampak buruk terhadap kesehatan (rokok, makanan tinggi Gula, Garam, Lemak) dsb.
Btw, apa saja sih aktifitas yang bisa dikategorikan sebagai GERMAS? Pada prinsipnya sih tentu saja kebalikan dari ceklist pola hidup tidak sehat sebagaimana saya tulis diatas.Â