Sementara bagi mereka yang tinggal di daerah yang rada-rada udik, termasuk saya, rasanya masih perlu tuh uang cash meskipun bisa dipastikan proporsinya makin berkurang. Proporsi kebutuhan uang tunai saya mungkin sekitar 20 persen dibanding penggunaan uang non tunai. Saya masih butuh uang tunai untuk bayar hal-hal kecil, seperti parkir di depan minimarket, atau naik angkot dan ojek yang belum bisa pake sistem aplikasi online gitu…
Mari kita lihat rutinintas harian kita dalam seminggu, bagaimana segala transaksi keuangan bisa dilakukan dengan menggunakan sistem pembayaran non tunai. Untuk simulasi gaya hidup Cashless Society ini, saya coba simulasikan bagaimana saya menggunakan beragam alat pembayaran non tunai yang lumayan lengkap dalam keseharian saya; ada kartu debit, kartu tahapan Xpresi, kartu flazz, dan hanphone saya yang terinstall mobile banking dan yang terbaru Sakuku. Eh, ternyata semuanya produk BCA yaa…
Rutinitas Harian Tanpa Uang Tunai
Kita mulai dengan belanja mingguan. Yap, untuk kebutuhan rumah tangga keluarga kecil kami terbiasa membeli sekaligus untuk kebutuhan mingguan dan terkadang bulanan. Pergi ke supermarket terdekat sudah jadi rutinitas isteri setiap weekend, katanya sih biar gak repot lagi menyiapkan kebutuhan buat memasak dan urusan domestik lainnya. Dalam hal belanja bulanan, kami terbiasa menggunakan kartu debet kami,…gak ribet dan terkadang ada diskon kecil-kecilan jika menggunakan kartu ini.
Untuk urusan isi pulsa, biasanya saya isi ulang dari atm. Gak praktis sih, harus lari ke ATM meskipun sebenarnya ATM BCA tersebar di mana-mana. Tapi karena sekarang sudah punya aplikasi Sakuku, saya jadi punya pilihan baru untuk dicoba, hehehe… dan jadilah kini isi pulsa bisa dilakukan dimana saja, kapan saja selama handphone ada di genggaman.
Mama Minta Pulsa? Gampang, dengan Sakuku aku bisa isi kapan saja pulsa mama, gak perlu sms pake alesan lagi di kantor polisi segala yaa…
Untuk urusan transportasi, saya biasa mengisi penuh tangki bensin kendaraan di awal minggu. Alasannya biar praktis saja sih, biar gak bolak balik ngantri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum). Urusan isi bensin bisa diselesaikan dengan kartu debit. Terkadang, saya juga pakai Flazz untuk beberapa SPBU yang memasang logo ini. Sayangnya, di kota saya hanya satu SPBU yang bisa menerima kartu Flazz,…tak banyak alternative jadinya.
Terkadang di hari kerja, saya ditugaskan untuk rapat ke Bandung atau Jakarta yang mengharuskan saya membawa kendaraan. Untuk urusan bayar tol, saya biasa menyiapkan kartu flazz biar bisa masuk jalur khusus pengguna kartu elektronik. Lumayan kan gak perlu harus mengulur di antrian pintu tol yang panjang. Ini juga menjadi salah satu kelebihan dari penggunaan kartu pembayaran non tunai,…