Ditengah gempuran berbagai korporasi bermodal besar, ada banyak pelaku UKM yang turut menyumbang peran dalam membangun ekonomi bangsa. Kekuatannya tak bisa diremehkan mengingat jumlah pelaku usaha UKM ini mencapai 90 persen dari total usaha di Indonesia. Ini adalah salah satu kisah UKM tersebut.
[caption caption="Produk Kraukk (sumber:kraukk.com)"][/caption]
 [caption caption="Booth Kraukk di Galeri Indonesia WOW"]
Jam menunjukkan pukul 9 pagi ketika kaki ini menjejakkan kaki di area gedung SMESCO. Lebih cepat satu jam dari jadwal acara yang akan saya ikuti. Tak mengapa, saya bisa punya waktu untuk keliling-keliling melihat galeri UKM Â yang ada disini.
Hari ini saya memiliki agenda untuk hadir dalam acara kompasiana Coverage Galeri Indonesia Wow. Dari keterangannya, gelaran ini termasuk dalam rangkaian acara Marketeers Creativity Day dengan tema Socio-TechnoPreunership For Indonesia. Intinya membahas perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memanfaatkan inovasi teknologi dalam menggerakan usahanya. Yang membuat acara ini special, jatah kompasianer yang diundang pun terbatas, hanya tersedia 10 seat. Bersyukur saya bisa terpilih satu diantaranya untuk hadir disini.
Begitu memasuki Maker Space lantai 2, ternyata sudah banyak kompasianer lain yang tiba dilokasi. Pembicaraan ringan menjadi ajang perkenalan serta berbagi kabar kami disana. Memang, sebagian peserta sudah saya kenal dan ada beberapa yang merupakan wajah baru bagi saya.
Ceritanya hari ini kami diminta mengulas salah satu produk UKM yang ada di galeri Indonesia WOW ini. Kriterianya tentu yang menurut masing-masing kompasianer unik dan punya potensi untuk dikembangkan. Produk UKM yang bisa direview tersebar di beberapa lantai, mulai dari lantai dasar sampai lantai 15. Mulai dari makanan, baju, kerajinan hingga crowd funding. Komplit!
Sambil berkeliling mencari jenis usaha UKM yang akan diulas, ingatan saya memutar ke beberapa tahun ke belakang. Ya, saya memang telah bersentuhan cukup lama dengan UKM. Tepatnya beberapa bulan ke belakang saya mulai menjalankan usaha jualan sambilan. Adalah karena virus entrepreuneur yang salah satunya disebarkan Hermawan kertajaya telah menginfeksi saya. Ada hasrat ingin berusaha, biarpun belum sepenuhnya bisa melepaskan pekerjaan inti. Banyak kisah sukses bagaimana keberhasilan pelaku usaha UKM mampu mendongkrak hidup mereka menjadi salah satu alasan yang menggoda untuk ikut terjun disana.
Kira-kira 3 bulan lalu saya memutuskan menjadi reseller salah satu produk UKM makanan. Namanya Kraukk. Thanks to internet yang menjadi sebab perkenalan kami. Dari hasil googling serta penemuan tak sengaja iklannya di twitter, saya mengenal produk UKM ini.
Kenapa saya milih jadi reseller produk makanan? Simple aja, makanan itu kan kebutuhan pokok yang diperlukan semua orang setiap hari. Kalau orang suka, mereka akan melakukan repeat order. Sedikit berbeda dengan produk pakaian maupun kerajinan, rada susah mencari pelanggan yang melakukan repeat order.
Pucuk dicinta ulam tiba,…begitu kata pepatah! Baru saja berkeliling di lantai 2 tanpa sengaja saya menemukan produk Kraukk nongkrong di salah satu pojok lantai ini. Karena sudah kenal brand ini, dan saya sudah menjadi bagian keluarga besar dari bisnis ini, saya akan mengulas produk Kraukk saja. Kebetulan lagi, ada ownernya, Yudhi Dwinanto, yang nongkrong di stand Kraukk, jadi saya bisa tanya langsung lebih detail dengan orang yang paham betul produk ini.