Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia Modern, Masihkah Memiliki Mata Batin?

10 Oktober 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412932210304111834

[caption id="attachment_365413" align="aligncenter" width="300" caption="abul-jauzaa.blogspot.com"][/caption]

..

Di zaman ‘modern’ yang cenderung serba materialistik dimana hal hal yang bersifat empirik - yang berwujud lahiriah - bendawi lebih dihargai - diperhatikan - diminati dan lebih dicari cari bahkan dikejar kejar, masih adakah orang yang masih peduli dengan ‘mata batin’ dan menghabiskan sebagian hidupnya untuk memikirkan dan mendalaminya dan lalu secara sungguh sungguh memperjuangkannya (?)

Masih adakah tempat bagi mata batin memperdengarkan suara hatinya atas apa yang dilihat-didalami dan difahaminya dan atau adakah orang yang masih peduli dan mau mendengarkannya (?) .. atau masih adakah misal pemikir era pos mo yang masih menjadikannya sebagai wacana-topik pembicaraan ..

Mata batin-suara nurani disetiap zaman-disetiap generasi umat manusia memang cenderung terlupakan dan terpinggirkan itu mungkin karena kebanyakan manusia lebih cenderung mengejar apa yangtertangkap oleh mata inderawinya,bahkan harkat-derajat-martabat manusia oleh sebagian orang sering disandarkan pada apa yang dapat manusia tangkap oleh mata inderawinya

Membicarakan ‘mata batin’ memang akan nampak seperti membicarakan sesuatu yang bersifat ‘subyektif’-tidak ‘obyektif’ padahal sebagaimana setiap manusia memiliki kepala-memiliki mata kepala maka semua manusia sebenarnya pasti memiliki mata batin.hanya sebagaimana mata jasmani itu ada yang penglihatannya jelas dan ada yang penglihatannya buram maka demikian pula dengan mata batin. bahkan sebagaimana ada yang mata jasmaninya buta maka demikian pula dengan mata batin

Apa saja yang membuat mata batin menjadi tumpul dan lama kelamaan bisa menjadi buta (?)

Apa bila fikiran manusia hanya orientasi menjadikan segala suatu yang dapat nampak kepada mata kepala sebagai parameter kenyataan dan lalu di postulatkan sebagai parameter kebenaran maka sudah dapat dipastikan mata batin manusia akan mengalami gangguan serius yang lama kelamaan akan bisa membuatnya bisa menjadi buta total (!) .. demikian pula apabila dalam kehidupannya manusia hanya mengejar ngejar hal hal yang bersifat duniawi semata dengan mengesampingkan suara mata batiniah nya

Ciri dari mata batin yang buta adalah cenderung mengalami kesulitan dalam  melihat dan memahami obyek-permasalahan yang sudah berkaitan dengan hal hal yang bersifat abstrak-gaib seperti masalah ketuhanan-konsep balasan akhirat-konsep keadilan-suara hati nurani-cinta-kasih sayang dlsb.

Sebab apabila mata batin di acuhkan-di sepelekan-tidak didengar-tidak dipedulikan-dianggap hanya ilusi maka lama kelamaan mungkin mata batin akan memilih menutup ‘kantor’ nya dalam diri manusia.lain hal nya bila mata batin disayangi-diperhatikan-diasah-didengar suaranya maka ia akan hidup-akan bercahaya dalam jiwa manusia dan membuat sang penyayang mata batin memiliki penglihatan yang tembus pandang-yang bisa melihat sesuatu yang tak bisa dilihat mata kepala manusia pada umumnya. dan mungkin karena memiliki kategori kategori unik yang tidak umum-yang tidak semua manusia memilikinya maka ‘mata batin’ dianggap sebagai suatu yang ‘subyektif’,walau bila hal itu digali oleh manusia dengan fikiran mendalam maka bagi yang telah menemukannya ia akan berubah wujudnya menjadi sesuatu yang ‘obyektif’ (!)

Dan sebagaimana ada mata minus di dunia fisik maka demikian pula dengan mata batin,ada mata batin yang minus nya sudah parah sehingga memerlukan ‘kacamata batin’ untuk agar bisa membuatnya bisa melihat secara utuh kembali.dan memperhatikan hal hal yang menyentuh nurani-belajar mengasihi sesama yang menderita-mendalami kekuasaan Ilahi-mencermati makna ayat ayat kitab suciNya,semua itu bisa menjadi kacamata batin yang bisa membantu seseorang memulihkan kembali penglihatan mata batinnya yang buram

......................................................................................................

Manusia memiliki jasmani dan juga ruhani sebab itu bila ada mata jasmani maka akan ada pula mata batin atau mata ruhani.jadi ‘mata batin’ bukanlah semacam ‘ide’ atau sekedar ‘konsep’.walau bila membicarakannya dari sudut pandang filsafat maka ‘mata batin’ mungkin saja oleh sebagian orang akan dianggap sebagai hanya semacam ‘ide’,padahal bagi yang telah meyakini keberadaannya maka mata batin adalah wujud yang bersifat hakiki-suatu yang pasti keberadaannya.walau bagi kaum materialist yang tidak mempercayai adanya realitas lain selain yang materi maka ‘mata batin’ mungkin akan dianggap sebagai sebuah ‘ide yang absurd’

Sebab di zaman ini ketika sains-kebenaran empirik telah menjadi primadona dan menjadi ilmu pengetahuan wajib yang diajarkan secara formal di semua lembaga pendidikan dan dalam opini opini pun orang orang lebih tertarik memperdebatkan logika-kebenaran logic dari sesuatu permasalahan maka mata batin menjadi entitas yang sering terpinggirkan dan makin lama makin dilupakan orang

Adakah kurikulum atau lembaga pendidikan yang mensetting siswa agar mereka bisa memiliki mata batin yang tajam setajam mata inderawi misal (?) .. atau adakah semacam penghargaan tertentu bagi siswa yang memiliki mata batin yang tajam (?)

Lalu apa kelebihan mata batin ketimbang mata lahir (?) ..

Kelebihannya adalah bila mata lahir hanya sanggup melihat ke lapisan dimensi pertama - dimensi terluar - lapisan permukaan dari realitas maka mata batin bisa tembus pandang hingga ke dimensi terdalam-bisa melihat hingga kepada hal hal yang bersifat mendasar - essensial - hakiki sehingga bisa melihat dan memahami hal hal yang tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata inderawi manusia secara umum

Atau ibarat mata lensa yang memiliki tingkat resolusi yang berbeda beda maka penglihatan mata batin memiliki resolusi yang jauh lebih tajam ketimbang mata kepala,sebab pandangan mata jasmani terhenti hanya sebatas wujud lahiriah tidak sampai menggapai hal terdalam-essensinya

Suara mata batin memang mungkin terkadang ‘menyebalkan’ bagi sebagian orang karena terkadang sering nampak melawan arus ‘kekinian’.coba bayangkan saat seorang selebritis terkenal yang tengah naik daun misal tengah memperlihatkan pesonanya kepada publik bahkan sampai penampilan nya yang serba wah dan mewah tetap sanggup menyihir orang orang untuk terus menatap dan mengaguminya maka pandangan mata batin bisa berkata lain-bahkan mungkin sebaliknya dengan kecenderungan membenci fenomena demikian sang mata batin malah mungkin akan berkata bahwa sang seleb sebenarnya tengah perlahan melangkahkan kakinya ke neraka (!) .. coba.. bagaimana tidak menimbulkan rasa benci, khususnya bagi para pecinta dan pengagum duniawi atau hal hal yang bersifat lahiriah (?) .. itu sebab suara mata batin-suara nurani terkadang malah memperoleh cibiran disamping kebencian

Sang mata batin juga sering melawan arus dalam berbagai hal,misal saat orang orang tengah riuh rendah menonton pertunjukan politik yang penuh dengan trik dan intrik yang mempesonakan bagi sebagian orang dan menjadi perbincangan dimana mana sang mata batin mungkin malah memilih memalingkan muka dan memilih mengarahkan pandangan pada hal lain,sehingga wajar bila sang mata batin lalu menjadi tersisih dari hiruk pikuk pergaulan sosial

………..

Karena mata batin sering memberi kita penglihatan yang bening kala penglihatan banyak orang terhadap sesuatu sudah 'keruh'.itu sebab mata batin sering diidentikan dengan keheningan dan kebeningan hati

.............

*mata batin yang saya maksud bukan mata batin menurut tafsiran-persepsi-ajaran kaum paranormal tetapi penglihatan batin yang murni berkaitan dengan suara hati nurani

…………

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun