Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belenggu akal

1 Februari 2025   16:05 Diperbarui: 1 Februari 2025   16:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; sesawi.net

SIAPA YANG MEMBELENGGU AKAL HINGGA TIDAK BISA BERPIKIR LUAS ?

Ada yang stigma "agama membelenggu kebebasan berpikir"-"agama membelenggu akal" (?)

Apanya yang dibelenggu  ?

Yang membelenggu akal hingga tak boleh keluar dari prinsip empirisme dan artinya dari keterbatasan dunia indera siapa ?
Yang berupaya memberangus prinsip serta metode rasionalisme dan menggantinya full dengan prinsip serta metode empirisme-positivisme siapa (lalu menyebut "filsafat telah mati") ?
Yang mencari cari bentuk kebenaran yang hanya bisa ditangkap indera siapa ?

Ingat kekuatan luar biasa akal itu ia bisa berpikir tertata-sistematik-terstruktur dan karena kelebihannya itu akal bisa memikirkan hal-persoalan fisik maupun metafisik,bisa mengelola sains tapi juga bisa mengkonsep filsafat dan lebih jauh lagi bisa mendalami agama-persoalan ketuhanan.Artinya bisa merekonstruksi baik persoalan fisik maupun metafisik

Dan bagaimana akal merekonstruksi persoalan metafisik itu bukan dengan cara berkhayal,ber ilusi,berhalusinasi seperti stigma sebagian orang tapi ADA JALAN ILMU NYA.Jalan ilmu supaya akal bisa merekonstruksi persoalan metafisika itu disediakan baik dalam dunia filsafat maupun dalam dunia agama.

Dalam dunia filsafat ada metode hukum kausalitas,ada epistemologi,ada beragam system metafisika,ada ilmu logika,ada hukum serta kaidah logika yang juga bisa dipakai merekonstruksi persoalan agama wahyu.Itu adalah sarana-infrastruktur bagi akal untuk mengelola persoalan persoalan  metafisika termasuk persoalan ketuhanan. Jadi mengelola persoalan metafisik termasuk agama itu ada tata cara nya,Ada infrastruktur ilmu nya

Jadi bukan-tidak dengan cara berkhayal apalagi berhalusinasi ! Kok dikit dikit stigma halu halu ..

Kalau menurut ajaran agama wahyu manusia itu dikarunia akal agar ia memikirkan bukan hanya yang fisik tapi juga non fisik,sehingga dua dimensi itu bisa difahami secara berimbang dan menyatu padu.Dan tujuan agama adalah agar manusia bisa memahami dua dimensi tsb secara menyatu padu,tidak menyebelah,tidak ber mata satu-dualist. Konsep "kebenaran menyeluruh" adalah konsep yang memadukan seluruh ilmu pengetahuan yang dikuasai manusia baik ilmu fisik maupun metafisik

Kalau misal berpikir hanya berputar di seputar wilayah fisik- material-empiris dan fobi dengan hal yang bersifat metafisik- yang tidak empirik ya bagaimana bisa akal bisa bebas berpikir secara lebih jauh keluar dari kungkungan dunia indera yang terbatas ? Kebenaran sebatas apa yang dapat diperolehnya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun