OPERASI DATA DALAM A.I VS OPERASI PIKIRAN DALAM JIWA (Buatan manusia vs ciptaan alami Tuhan)
AI adalah teknologi terkini sekaligus paling canggih yang mengelola obyek materi paling halus atau mikroskopis yang umum kenal sebagai "data" (entah apa istilah lainnya yang lebih tepat sebagai padanan istilah "data" mungkin para pakar lebih tahu )
APAKAH DATA AI ITU MATERI ATAU NON MATERI (?)
Mengapa data yang dimainkan dalam AI (dan dalam teknologi komputasi serta teknologi digital) kita sebut obyek materi ? Karena ia dibuat dari paket kuanta atau energi yang dikuantisasi.Dari sini bedakan dengan pikiran yang adalah bersifat immateri-ruhaniah-bersifat ruhani
Data data ibarat pikiran dalam AI sedang pikiran ibarat data data dalam jiwa,Jadi kita bisa mencari aspek persamaannya disamping perbedaannya
Bagaimana jalannya data dalam mesin (mekanisme) AI dan jalannya pikiran dalam mekanisme jiwa harus kita amati baik persamaan maupun perbedaannya dalam rangka membuat penyelidikan ; apakah pikiran dapat dikategori materi dan dapat diperlakukan persis seperti data data (seperti di download dan upload) seperti klaim materialist ?
Fakta bahwa kemajuan teknologi di era milenial seperti AI,teknologi digital yang dibarengi hadirnya neurosains,fisika kuantum sampai rekayasa genetik mulai membuat manusia mengarahkan inovasi teknologi dan wacana keilmuan mereka pada obyek obyek mikroskopis sampai pada gagasan bahwa "pikiran adalah materi" karena dianggap bersifat material dan ada yang mulai mencoba memperlakukan pikiran seperti data dalam AI hingga lahir ide download pikiran
Tugas para metafisikus beraliran dualist tentunya bukan melawan teknologi maupun wacana keilmuan terkait hal mikroskopis tapi berupaya membuktikan bahwa pikiran adalah non materi yang beroperasi dalam jiwa secara non materi sedang otak fisik ibarat hardware yang bukan pengendali operasi pikiran.Ibarat dalam komputer pengendali operasi komputasi adalah manusia bukan hardware yang cuma alat.Ya posisi otak harus ditempatkan seperti posisi hardware dalam komputer sedang hasrat jiwa ibarat pengelola komputer yang menjalankan komputer menurut maunya dia
Saya selalu membandingkan antara operasional data data dalam AI dengan operasi pikiran dalam jiwa UNTUK MEMBEDAKAN ATAU GARIS PEMBEDA antara dimensi materi dengan dimensi non materi,antara kualitas bahan materi dengan kualitas bahan rohani
Karena dewasa ini materialist ilmiah mulai "me materi kan pikiran",mereka klaim atau membuat teori bahwa pikiran adalah "materi"-hasil proses materi-punya sifat materi dan bisa diperlakukan secara materi.Mereka ingin memperlakukan pikiran seperti data yang bermain dalam AI.Mereka berpikir AI kelak dapat sepenuhnya meniru operasional pikiran manusia,Dan menganggap pikiran sebagai  suatu yang dapat diperlakukan sebagaimana data data dikelola melalui teknologi AI,ini yang saya sebut upaya me material kan pikiran
Pertanyaannya adalah ; Apakah operasional data data dalam teknologi AI sudah dapat di se level kan dengan operasi PIKIRAN-KESADARAN dalam jiwa ?
Nah sekarang kita analisa lebih dalam lagi secara lebih spesifik ; Pengendali operasional data dalam AI,teknologi digital,adalah mekanisme OS (operation system) yang didesain sang programer yang berjalan berdasar prinsip algoritma dan bukan kesadaran.
Dan bandingkan dengan operasi pikiran dalam jiwa yang pengendalinya adalah kesadaran dan bukan OS yang didesain manusia.Kita tak bisa bikin OS lalu ditanam misal dalam chip yang ditanam di otak untuk mengoperasikan pikiran manusia supaya bergerak berdasar keinginan sang programmer,Mengapa ? Karena pikiran bukan data hasil kuantisasi yang bisa di operasikan oleh program komputasi AI
Nah bila setelah dianalisa dan diperbandingkan ditemukan perbedaan jauh antara karakter data dalam AI dengan karakter pikiran dalam jiwa maka orang harus mulai berpikir ; Apakah pikiran itu entitas material sebagaimana data yang bermain dalam AI ?
............
Artikel ke 2
KARAKTER KESADARAN MANUSIA VS AI
Ada beberapa karakter kesadaran sebagai efek dari operasi pikiran dalam jiwa manusia yang mesti kita ketahui untuk mengetahui perbedaannya dengan operasi data dalam teknologi buatan manusia
Bahan ; kesadaran berbahan pikiran- immateri- ruhaniah,maka karakternya ruhaniah-tidak berkarakter materi,Sedang AI berbahan data data yang berasal dari paket kuanta yang di kuantisasi atau dibuat berkarakter material-maka operasi AI berkarakter materi karena bahannya- sampai ke softwarenya semua materi
Jadi bahan immateri membentuk kesadaran immaterial sedang bahan material dalam AI membentuk mekanisme algoritmatik yang masih ruang lingkup operasi material
Karakter kesadaran ;
1.AKTUAL
Kesadaran bersifat aktual artinya selalu "disini saat ini",kesadaran bukan informasi masa lalu yang di stel saat ini.Maka kesadaran bisa serba tiba tiba tanpa direncanakan sebelumnya,orang bisa tiba tiba sadar atau insyaf tanpa ia desain sebelumnya
Beda dengan operasional AI itu berasal dari platform yang telah disusun sebelumnya,apa yang diperlihatkan AI saat ini bisa merupakan hasil desain yang telah di setting sebelum nya
2.BERLEVEL
Kesadaran itu ber level,maka ada orang yang pikirannya dangkal dan ada yang mendalam,ada yang bodoh dan ada yang cerdas.Level kesadaran itupun dapat dilatih misal dengan banyak berpikir atau banyak mendalami.Bagaimana bisa naik level itu bisa bergantung niat dan hasrat,jadi untuk naik level perlu dorongan dan idealisme
Sedang operasional AI itu datar-linear dalam arti hanya mengikuti apa yang telah di desain programmernya,tak bisa memiliki hal pribadi seperti semangat untuk mendorong pada perubahan diluar dari yang telah di programkan.Level AI bergantung pada kualitas teknologi nya
3.UNIVERSAL
Kesadaran bisa memikirkan segala-hal apapun bahkan seperti tanpa batasan,tanpa ada yang bisa membatasi.Orang bisa memikirkan campur aduk persoalan sains,filsafat, agama, psikologi,politik,hukum,mistik dll.
Beda dengan operasional data AI yang tentu lebih bersifat terbatas sesuai ilmu pengetahuan sang desainer nya, maksudnya ; tidak melampaui ilmu pengetahuan sang desainer nya
4.KESADARAN TIDAK BISA DI ALGORITMA
Itu karena sifat kesadaran yang teramat sangat kompleks,sehingga jejaring-matrix sebab-akibat dibalik kesadaran manusia sulit dipetakan secara utuh karena bersinggungan dengan banyak hal yang pemilik kesadarannya itu sendiri mustahil mengetahui semua.
Kalaulah ada yang tahu persis jejaring matrix nya maka itu hanya sang pencipta manusia.Jejaring matrix dibalik kesadaran manusia kalau mengacu pada ilmu hakekat mestinya ada dalam ruang lingkup yang kita sebut "takdir"
Sedang dalam AI karena berdasar mekanisne algoritma maka sang programmer tentu faham matrix sebab-akibat sebab akibat dibalik operasi data AI
4.MENGENAL LOGIKA,ETIKA,MORAL, HUKUM,KEADILAN,SPIRITUALITAS,RELIGIUSITAS,DLSB
Ini karena kesadaran manusia dasarnya berbahan roh-immateri.Sedang bahan materi se canggih apapun tidak akan bisa menyamai karakter yang dibangun oleh kesadaran berbasis roh
5.MENGENAL MIMPI,INTUISI, IMAJINASI, KHAYALAN
Karena kesadaran manusia bersentuhan dengan entitas diluar dirinya,Tuhan hadir dalam pengalaman manusia memberi petunjuk melalui mimpi atau intuisi
Sedang operasi data AI hanya bersentuhan dengan teknologi hasil desain manusia.Maka AI tak akan pernah mengalami mimpi atau intuisi
6.MENGENAL PERASAAN-EMOSI DENGAN BERAGAM VARIASINYA
7.BISA MUNAFIK DAN BERPURA PURA
Dan boleh anda perbandingkan dengan operasional data dalam AI
Katakter lain sedang saya dalami.Dan anda boleh ikut menambahkan
.................
Artikel ke 3
SINGUARITAS AI (?)
Menarik soal prinsip singularitas yang di cita cita kan (andai-kalau-misal) diterapkan dalam teknologi AI ...
Disana-dalam konsep singularity (kalau kita bandingkan dengan singularitas dalam teori bigbang) disana kan hukum fisika-matematika sudah tidak bisa diketahui atau belum ada,Nah apalagi misal bila di teknologi kan hingga diterapkan sebagai bentuk teknologi baku seperti konsep teknologi pada umumnya.(Karena semua konsep teknologi itu berbasis hukum fisika-tak ada teknologi yang diluar ruang lingkup hukum fisika seperti singularity)
Nah saat ini teknologi AI masih mengikuti aturan baku yang tunduk pada hukum matematika sesuai platform prgrammer,berdasar hasil komputasi terukur.Tapi kini sudah muncul lagi ide teknologi AI berbasis singularitas alias cita cita teknologi AI yang diluar konsep matematika baku yang kita kenal saat ini
Terus bagaimana caranya membentuk singulatitas AI kalau platform awalnya misal masih memakai model matematis (dibentuk berdasar desain programmer) ?
Kalau misal programmer memberi input-informasi yang katakanlah bersifat acak-tidak terkomputasi secara terstruktur kedalam data base nya apakah kelak bakal lahir robot AI yang bisa milih sendiri mana data yang mau ia pake,mana data yang mau ia pilih mana data yang mau ia perbuat, ...Apakah (sederhananya) seperti itu model teknologi berbasis singularitas yang di imajinasikan sebagian orang ?
Tapi saya klik google ada penjelasan seperti ini ; Singularitas AI adalah ide hipotetis di mana kecerdasan buatan lebih cerdas daripada manusia.25 Sep 2023.
Jadi baru tataran hipotesa,maka orang masih boleh beropini bebas soal itu kan ?
Dalam salah satu novel Vernor Vinge, seorang penulis fiksi ilmiah dan profesor matematika yang terkenal,menggunakan istilah 'singularitas teknologi' untuk menggambarkan masa depan hipotetis di mana teknologi begitu maju sehingga melampaui pengetahuan dan kendali manusia
Jadi betul intuisi saya selama ini bahwa singularitas teknologi dihubungkan dengan teknologi yang kelak seolah sudah bisa berada diluar kendali manusia, Masalahnya,entah bagaimana mengkonsep teknologinya,yang jelas tentu bukan berdasar OS atau operation system seperti sebagaimana yang saat ini masih secara baku diterapkan (sehingga robot AI masih tunduk pada manusia-pada programmernya)
Ya,hukum matematika-algoritma yang diterapkan dalam platform AI saat ini memang masih membuat para robot "setia" tunduk pada penciptanya. Bagaimana kalau setting hukum matematika itu dibuang dari platform AI ? Dan membiarkan AI bikin keputusan sendiri diluar platform matematis yang biasa disusun programmer ?
Masalahnya adalah,bagaimana membuat teknologi AI yang bisa bergerak murni tanpa desain manusia lagi dan "bergerak secara sendiri sendiri menurut apa mau nya " sedang di awal pembuatannya harus oleh manusia (karena AI tak bisa menciptakan dirinya sendiri),Bahan serta platform seperti apa yang mesti dipersiapkan untuk model teknologi seperti itu ?
Kalau bercermin pada manusia yang pikirannya bukan hasil prorammer AI juga bukan berdasar teknologi singularitas, maka manusia bisa berpikir serta berperilaku secara bebas lalu misal mau jadi teis atau ateis atau moderat atau konservatif atau jadi seniman atau jadi teknokrat dlsb. itu bisa terjadi pada diri manusia karena manusia memiliki kesadaran yang tidak dibatasi atau dikonstruks hukum fisika.Lagi lagi kuncinya terletak pada kesadaran,Karena memiliki kesadaran lah maka manusia bisa bebas tanpa perlu ditanam teknologi tertentu untuk mengendali pikirannya
Atau ada pakar soal ini yang mau kasih informasi ?
Yang saya sampaikan hanya nagian dari suara - opini publik-bukan statement pakar teknologi  AI
...................
Artikel ke 4
EPISENTRUM PSIKOLOGI-ILMU JIWA
Jiwa bukan cuma bicara otak fisik dengan miliaran neuron dan fungsi masing masing neuron,aktifitas kelistrikan otak dll. tapi utamanya bicara PIKIRAN- KESADARAN. Bicara jiwa maka tak bisa diamati atau diteropong melulu dari bagian luarnya misal dari mengamati infrastruktur fisik otak karena essensi jiwa manusia terletak dalam alam pikiran dan kesadaran yang tersembunyi dari pengamatan alat teknologi
Dan kita tahu daging otak yang secara materi terdiri dari sel,molekul,atom itu berbeda dengan pikiran yang adalah immateri.Maka ilmu tentang infrastruktur fisik otak (neurosains) beda dengan ilmu tentang pikiran (psikologi).Jadi episentrum psikologi atau manusia dibalik fisiknya itu bicara pikiran bukan bicara aspek fisik manusia (termasuk infrastruktur fisik otak)
Maka ketika orang bicara otak,bicara neurosains,bicara gelombang elektrik otak,Saya selalu bicara essensi jiwa ; pikiran,kesadaran,intuisi,hasrat dan beragam bentuk varian lain,Ini untuk mengimbangi agar manusia tidak selalu berupaya digambarkan secara material sementara yang immaterial di tanggalkan.
Dan supaya manusia tidak dilihat dan dideskripsikan oleh cara pandang mata satu (materialist) yang fokus hanya kepada aspek materi (ingat hadits tentang si mata satu dan fitnah besar karena keberadaannya)
Saya tahu persis di dunia ini saat ini sedang mewabah materialisme ilmiah,efek lain dari perkembangan sains fisika, Mereka berupaya membuat world view yang serba berdasar pandangan materialist,Apakah itu worldview ilmu pengetahuan dan saat ini yang mereka gencarkan adalah konsep manusia versi materialist.Maka dalam beberapa artikel soal ini saya selalu berupaya counter untuk memperlihatkan kelemahan dan kekurangan deskripsi manusia versi materialist tsb
Jadi saya wanti wanti khususnya pada umat beragama bahwa kita sedang melawan sebuah ideologi-cara pandang dan bukan sedang berhadapan dengan sains semata.Masalahnya,mereka selalu mengatas namakan sains padahal mereka sedang promo cara pandang materialist.
Masalahnya lagi tidak seperti umat beragama yang biasa terus terang ini berdasar ayat kitab atau hadits tapi di group dbat tak ada yang terus terang "ini berdasar materialisme ilmiah",Maka banyak yang awam terkecoh,seolah argument-pendapat sains padahal pandangan materialisme.Maka bisa disebut materialism itu ideologi tersembunyi tapi pengaruhnya sangat dominan-hegemonis pada orang orang tertentu
Antara sains dengan filosofi-ideolog-cara pandang yang sudah diluar rumusan material yang teramati memang sering tumpang tindih,Contoh ; "Manusia adalah olongan hewan",itu lebih merupakan filosofi - pandangan evolusionis,"Jiwa otonom itu tidak ada",Itu pandangan materialist ilmiah,"Semua mesti berdasar fakta empiris (termasuk hal metafisis)",Itu pandangan saintisme-positivisme
.........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H