Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Operasi data dalam AI vs Operasi pikiran dalam jiwa

14 Desember 2024   09:48 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.MENGENAL MIMPI,INTUISI, IMAJINASI, KHAYALAN
Karena kesadaran manusia bersentuhan dengan entitas diluar dirinya,Tuhan hadir dalam pengalaman manusia memberi petunjuk melalui mimpi atau intuisi

Sedang operasi data AI hanya bersentuhan dengan teknologi hasil desain manusia.Maka AI tak akan pernah mengalami mimpi atau intuisi

6.MENGENAL PERASAAN-EMOSI DENGAN BERAGAM VARIASINYA

7.BISA MUNAFIK DAN BERPURA PURA

Dan boleh anda perbandingkan dengan operasional data dalam AI

Katakter lain sedang saya dalami.Dan anda boleh ikut menambahkan
.................

Artikel ke 3

SINGUARITAS AI (?)

Menarik soal prinsip singularitas yang di cita cita kan (andai-kalau-misal) diterapkan dalam teknologi AI ...

Disana-dalam konsep singularity (kalau kita bandingkan dengan singularitas dalam teori bigbang) disana kan hukum fisika-matematika sudah tidak bisa diketahui atau belum ada,Nah apalagi misal bila di teknologi kan hingga diterapkan sebagai bentuk teknologi baku seperti konsep teknologi pada umumnya.(Karena semua konsep teknologi itu berbasis hukum fisika-tak ada teknologi yang diluar ruang lingkup hukum fisika seperti singularity)

Nah saat ini teknologi AI masih mengikuti aturan baku yang tunduk pada hukum matematika sesuai platform prgrammer,berdasar hasil komputasi terukur.Tapi kini sudah muncul lagi ide teknologi AI berbasis singularitas alias cita cita teknologi AI yang diluar konsep matematika baku yang kita kenal saat ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun