Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Metode Empirik, Apakah Satu-satunya Metode Ilmiah?

1 November 2024   23:18 Diperbarui: 15 November 2024   06:51 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan inilah jurang perbedaan yang menganga antara pandangan agama wahyu-dunia timur-kaum metafisikus dengan peradaban ilmiah barat yang dalam hal ilmu pengetahuan makin mengerucut pada prinsip empirisme

Dalam pandangan agama wahyu ilmu pengetahuan adalah konsep yang harus menjelaskan mengelola,mendalami serta menjelaskan keseluruhan baik yang fisik-materi maupun non fisik-metafisik,Mengapa ? Ini rahasianya ;

Dasar dari semua ilmu dan prinsip paling dasar dari keberadaan ilmu pengetahuan  (yang bersifat menyeluruh) adalah REALITAS.Ya sering saya tulis bahwa realitas adalah dasar dari semua ilmu atau ilmu level 1-level dasar.Artinya pemahaman terhadap apa itu "ilmu" harus berangkat dari realitas

Kalau realitas terdiri dari fisik-non fisik,materi-non materi maka wajar bila ada dua bentuk ilmu yang bicara 2 dimensi berbeda ; dimensi fisik dan non fisik.Maka wajar bila lalu ada ilmu berkarakter fisika dan ilmu berkarakter metafisika.Kalau ilmu lalu dikonsep hanya untuk mengelola dunia fisik-materi maka itu artinya dimensi lain ditanggalkan dan itu kelak akan menimbulkan kepincangan dalam memahami apa yang disebut "kebenaran".Karena ilmu pengetahuan akan mengerucut membentuk konsep "kebenaran"

Kalau ilmu dianggap sesuatu yang hanya paralel dengan obyek empirik maka kelak kebenaran pun akan difahami sebagai sesuatu yang bersifat empiris pula- Kebenaran diterima bila ada bukti empirik langsungnya. Sedang kita tahu yang dicari atau visi misi filsafat serta agama itu bukan kebenaran empiris tapi bentuk kebenaran metafisis (yang bukan untuk ditangkap indera tapi untuk difahami oleh alam pikiran-akal budi)
...........

Ya,karena realitas itu terdiri dari 2 dimensi ; fisik-non fisik maka otomatis ilmu pengetahuan pun akan terbagi pada 2 dimensi,Dan itu terbukti bahwa dalam sejarah peradaban umat manusia ada penggalian ilmu yang bersifat fisik dan yang bersifat metafisik,Ini paralel dengan fakta bahwa persoalan keilmuan-kebenaran yang dihadapi atau ditemukan manusia selalu 2 dimensi ; fisik-metafisik.Maka wajar kalau lalu lahir sains yang menggumuli aspek fisika dan filsafat serta agama yang menggumuli utamanya persoalan persoalan metsfisika.(Walaupun materialist mati matian menolak dimensi metafisika sebagai obyek ilmu)

Dan karena prinsipnya ada dua dimensi ilmu berbeda maka wajar kalau lalu lahir 2 rel metode ilmu yang berbeda,metode empirik dan metode metafisika,dimana metode metafisika yang paling umum digunakan adalah metode rasional.Lagi lagi kaum materialist hanya mau menerima metode empirik sebagai satu satunya metode ilmiah dan metode lain dianggap bukan metode ilmu.Inpun menimbulkan kepincangan di dunia ilmu pengetahuan

Itulah dibalik dominasi peradaban ilmiah barat yang materialist kita harus mengungkap borok borok kekurangan dan kelemahannya,supaya kita tidak ikut tertipu oleh world view ilmu pengetahuan yang dibuat oleh kaum yang memiliki karakter cara pandang materialistik

Kita boleh sesaat bercermin ketika dulu ilmu pengetahuan masih berada dalam dominasi kaum muslim,saat itu apapun yang dapat digali dan dapat difahami secara ilmiah baik yang bersifat fisik maupun non fisik akan masuk kategori ilmu pengetahuan,Dan tak ada pemilahan ektrim antara dimensi fisika dengan metafisika seperti yang terjadi saat ini

Mengapa worldview ilmiah materialist itu timpang dan tak bisa menyelesaikan semua problem keilmuan dan kebenaran yang ditemukan oleh umat manusia ďisepanjang pengalaman hidupnya ? Intinya karena cara pandang materialist hanya melahirkan pemahaman terhadap konsep ilmu pengetahuan yang bersifat fisika-materi dan dibuat hanya untuk menjawab persoalan persoalan yang bersifat fisik-materi,Maka aspek metafisik dan persoalan persoalan metafisik telah ditanggalkan dan kini malah tak diakui sebagai persoalan ilmu.

Ini berlawanan dengan prinsip ilmu pengetahuan yang saya tulis dimuka bahwa "ilmu pengetahuan harus merupakan konsep yang bisa menjelaskan keseluruhan baik fisik maupun non fisik dan mesti bisa menyatupadukan dua dimensi tersebut dalam pemahaman yang menyatu padu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun