Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cara Materialist Membuat Konsepsi Baru Manusia

11 Oktober 2024   20:48 Diperbarui: 12 Oktober 2024   00:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

CARA MATERIALIST MEMBANGUN KONSEPSI MANUSIA YANG FULL MATERIAL

Di era milenial ini satu demi satu konsep konsep abstrak yang melekat pada diri manusia ditolak keberadaannya oleh materialist.Pertama yang paling mendasar sekali adalah menolak adanya roh dan nyawa (ini sudah umum di kalangan materialist) lalu melangkah lebih jauh menolak adanya istilah jiwa dan sekaligus keberadaan jiwa,kemudian yang lebih ektrims mulai menolak adanya akal. Masing masing tentu dengan argumentasi nya tersendiri yang nanti saya jelaskan

Tapi belum ada materialist yang ekstrims menolak istilah "pikiran" serta "kesadaran" padahal kedua istilah itupun bersifat abstrak dan bukan benda material yang bisa di empiriskan.Padahal yang namanya roh,nyawa,akal,pikiran,kesadaran semua adalah konsep serta istilah abstrak yang bukan diciptakan oleh sains sebagaimana misal istilah energi,atom,neutron, proton, elektron dlsb.Mungkinkah suatu saat istilah "pikiran" serta "kesadaran" juga akan diganti oleh istilah material yang berasal dari sains ?

Mungkin materialist masih terima kalau mereka disebut tidak memiliki roh atau jiwa tapi mereka masih kebingungan sendiri kalau misal disebut tak punya "pikiran" serta "kesadaran",maka dua istilah tersebut nampak masih dipakai dalam kamus bahasa ilmiah mereka

Tapi pikiran serta kesadaran yang oleh kaum teis disandarkan pada jiwa atau dipandang sebagai unsur unsur yang melekat pada jiwa oleh materialist pemahaman tersebut dirubah,mereka memandang pikiran serta kesadaran sebagai murni hasil kerja material otak fisik

Sedang"jiwa" yang otonom dari fisik dipandang tidak ada dan dianggap hanya ekpressi atau pancaran hasil kerja saraf otak.Terus istilah "akal budi" yang dalam ajaran agama wahyu serta filsafat klasik dipandang begitu sentral sebagai unsur abstrak-ruhaniah yang melekat pada jiwa yang bisa membuat manusia faham benar-salah berupaya mereka belokkan sehingga tak dipandang sebagai unsur jiwa yang otonom (dari fisik) lagi,akal hanya dianggap hasil perembangan evolusi dan tak berkaitan dengan persoalan nilai benar-salah lagi

Materialist bercita cita membentuk worldview ilmiah baru tentang manusia yang penjelasannya full material dan itu nampaknya sedang dirintis misal melalui penjelasan ala neurosains.Neurosains aslinya adalah ilmu tentang system saraf tapi oleh materialist berupaya dijadikan sebagai landasan bagi pembentukan konsepsi baru tentang manusia yang penjelasannya full mengacu pada penjelasan material sehingga istilah istilah klasik yang telah biasa digunakan dalam psikologi berupaya mereka ganti

Materialist menolak adanya jiwa dan istilah "jiwa" karena makna "jiwa" mau dibolak balik bagaimanapun maknanya tetap suatu yang abstrak- tidak bisa empiris,tidak bisa saintifik,tidak bisa material,istilah jiwa dari sisi manapun tetep tidak bisa jadi obyek saintifik karena ia bukan wujud materi

Materialist pun mencoba menolak adanya "akal" dengan berargument itu adalah proses evolusioner dari alam pikiran manusia.Padahal adanya orang gila,ODGJ dan orang yang tidak seperti mereka adalah cermin bahwa akal itu ada hanya ia abstrak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun