Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bila Seseorang Berbuat Kriminal, Salah Neuron atau Hatinya?

12 September 2024   11:27 Diperbarui: 12 September 2024   14:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: id.png.tree.com

BILA SESEORANG BERBUAT KRIMINAL,SALAH NEURON NYA ATAU HATINYA ?

Kalau awal mula-trigger-pencetus perbuatan baik-buruk adalah neuron mungkin teknologi berbasis neurosains dapat merekayasa seseorang agar tidak memiliki karakter jahat-tanpa misal sampai merusak system sarafnya secara keseluruhan.  Demikian pula bila pencetus perbuatan baik atau buruk itu unsur hormonal maka mungkin dapat dilakukan rekayasa hormonal oleh ahli biologi nutrisi agar seseorang memiliki karakter baik

Nah di era AI rekayasa teknologi untuk membentuk karakter seseorang mungkin bisa lebih canggih lagi, ini pun kalau ambisi manusia tercapai.Sudah ada yang bisa menanam chip di otak yang dapat menangkap sinyal listrik dari aktifitas otak, lalu ada ide download dan upload pikiran (seperti kita memperlakukan data data komputer).Nah mungkinkah kelak karakter seseorang bisa dibentuk dengan cara mengupload atau transfer data data kedalam pikirannya ?

Teknologi memang selalu campur baur antara fakta,imajinasi dan fiksi ilmiah dan selalu seperti itu,Dan itu adalah karakter manusiawi.Antara ambisi,imajinasi,teori dengan fakta pun kadang sering bersimpangan,Layar hollywood jadi saksi bisu

Sekarang kita ambil contoh ; Mungkin ada banyak teori yang mengaitkan perilaku kriminal atau ODGJ dengan unsur saraf atau dengan hormon (unsur materi) seolah pencetusnya berasal darisana- bukan dari hal yang sifatnya psikologis-ruhaniah diluar faktor material saraf dan hormon

Tapi dalam kenyataan kita sering melihat banyak orang jahat-berkarakter kriminal lalu berubah 180 derajat menjadi orang saleh tanpa misal diutak atik unsur sarafnya-tanpa dibawa ke ahli saraf atau tidak juga dengan rekayasa hormon misal dengan suntikan hormon tertentu (hormon "anti kejahatan")

Demikian juga ODGJ,scizoprenia secara perlahan lalu mereka dapat sembuh melalui konselling-terapi ruhaniah yang terus menerus tanpa misal melibatkan ahli saraf-ahli biologi hormonal

Bahkan perilaku homoseks yang sebagian orang sering kaitkan dengan unsur genetik-hormon ternyata dapat disembuhkan BILA SUDAH TUMBUH HASRAT KUAT dalam diri pelaku

Terus pencetus perilaku kriminal,ODGJ itu darimana kalau penyembuhannya dapat secara psikologis-ruhaniah bukan dengan cara cara material-biologis ?

Selama saya bergaul dengan beberapa penderita ODGJ belum pernah saya melihat yang kasusnya berawal dari unsur fisik misal dari kecelakaan kepala atau minum makanan tertentu-yang saya temui selalu berawal dari kasus psikologis-ruhaniah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun