Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Realitas Memiliki Konstruksi?

8 September 2024   06:32 Diperbarui: 8 September 2024   06:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Kpssteel.com

Ini tak bisa hanya dengan mengandalkan mata-observasi empiris,bahkan tidak pula dengan mengandalkan metode sains tapi potensi akal dalam bermain logika mesti di optimalkan.Semua peralatan berpikir dalm diri manusia itu pun berfungsi sebagai alat baca realitas,mulai dunia indera,akal sampai penghayatan hati.

Contoh ; sebuah mesin otomotif atau komputer maka dengan mata kita dapat melihat fisiknya tapi bahwa dibalik itu ada system-mekanisme (sebagai inti realitas mesin-komputer) maka kita tak menangkapnya secara langsung dengan mata tapi dengan akal pikiran .Maka akal pikiran menjadi alat untuk menangkap realitas adanya system- mekanisme-struktur yang mengkonstruks dunia fisik-materi yang nampak.

Apakah dengan akal pikiran anda menangkap hal serupa di alam? Sampai mana anda mempersolkan konstruksi dibalik realitas alam ? Apakah cuma sebatas memakai acuan deskrisi deskripsi saintifik atau juga menggunakan kacamata filsafat serta agama untuk mendalami secara lebih jauh

Intinya,disini saya hanya ingin menunjukkan dasar untuk memahami realitas yang adalah sangat keliru kalau acuannya cuma inderawi karena dengan akal pikiran kita akan dapat menangkap adanya system-mekanisme-konstruksi dibalik realitas fisik.Soal sejauh mana seseorang mendalami konstrusi dibalik realitas fisik tsb itu bergantung kualitas akal pikiran masing masing individu yang tidak selalu sama.

...............

Kita analisa kembali mulai dari awal ;

Contoh real; Dengan indera kita melihat seseorang yang memukul orang lain.Nah apakah realitas adalah sebatas yang kita lihat bahwa ada seseorang yang memukul orang lain?

Tentu sangat keliru(!),yang kita lihat dengan mata ada orang memukul orang adalah cuma realitas permukaan,Karena dibalik realitas itu pasti ada realitas abstrak berupa pikiran-niat-motif sehingga seseorang itu memukul orang lain,Karena mustahil ia memukul tanpa motif.

Nah mungkin ada yang berkata ;"tapi niat itu kan relatif-subyektif-kita tidak tahu pasti apa motif nya"(?). Nah mau apapun motif nya atau apapun dugaan orang atas motifnya maka yang pasti adalah ; Ada realitas abstrak dibalik fakta seseorang memukul seseorang lain,karena mustahil tubuh bergerak sendirian tapa pikiran dibaliknya

Contoh lain; Apakah waktu itu ada dan realitas?

Kalau acuan realitas cuma yang nampak-empirik maka waktu hanya akan difahami sebagai sebatas "konsep". Nah tapi bagaimana bila waktu pun kita posisikan sebagai "realitas" atau bagian dari realitas ? Karena ada tanda-bukti eksistensi-infrastruktur yang mendukung keberadaan adanya waktu sebagai sesuatu yang mesti ada kehadirannya karena tanpa ada waktu maka kita tidak akan memahami gerak materi secara terstruktur-sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun