Kebenaran adalah mysteri terbesar yang pernah ada dalam sejarah kehidupan umat manusia. Disepanjang zaman hingga saat ini orang selalu memikirkannya, mencarinya, memperbincangkannya atau hingga memperdebatkannya,Dan seolah tak pernah selesai (!)
Apa itu kebenaran ? Jawabannya akan teramat sangat kompleks dan makin berkembang dari zaman ke zaman seiring makin berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia.Walau banyak teori kebenaran dibuat manusia itu tak cukup menyelesaikan beragam persoalan kebenaran yang kompleks
Kebenaran itu seperti potongan puzzle ia tidak hadir selalu secara utuh dalam bentuk yang tinggal lihat,tinggal hafal,tinggal telan atau tinggal pakai.Maka orang perlu berpikir untuk mencarinya. Karena mencari kebenaran tidak cukup mengandalkan peralatan inderawi.Apapun yang orang tangkap dengan inderawinya adalah bahan untuk mencari kebenaran dan bukan kebenaran yang telah utuh atau telah selesai
Siapapun yang menganggap kebenaran sebatas yang nampak indera dan selesai sampai disana maka dapat dipastikan ia telah gagal memahami kebenaran.Karena kalau sekedar tangkapan indera sebenarnya tak terlalu beda jauh manusia dengan binatang yang juga memiliki penangkapan inderawi
Maka kebenaran mestilah sesuatu yang untuk mencari dan menemukannya serta memahami hingga meyakininya memerlukan peran seluruh peralatan berpikir yang dimiliki manusia mulai dari dunia panca indera hingga akal hingga hati nurani dilibatkan.Mengapa hati nurani dilibatkan ? Karena itu diperlukan untuk mendalami serta menghayati hal yang sifatnya essensial-mendalam.Dan dalam hati nurani itu pula akan terletak rasa cinta dan pembelaan yang kuat terhadap kebenaran yang diyakini
Dengan kata lain,Kebenaran memerlukan potensi seluruh peralatan berpikir yang manusia miliki untuk menemukan hingga meyakininya
Maka kebenaran adalah ibarat sebuah konstruksi besar yang dibangun oleh  banyak element yang mana element element yang membangunnya tersebut terserak di berbagai tempat berbeda.Ia bisa ada di timur atau barat,utara atau selatan,Ia terserak dalam sains,filsafat serta agama,karena ketiganya menelusuri kebenaran dengan cara berbeda dan dengan obyek yang berbeda
Sains mencari element kebenaran yang intinya dapat ditangkap oleh perangkat dunia indera manusia,filsafat mendalami segala suatu secara akali apapun fenomena yang ditemukan-dengan beragam kacamata-cara pandang-dari beragam sudut pandang-dengan beragam system filsafati yang bisa manusia buat. Dan agama memberi jawaban atas persoalan yang indera maupun akal pikiran manusia sudah tidak bisa menjawabnya lagi
Sebuah perpaduan yang harmoni dan sempurna bila manusia bisa memahami mulai prinsip-filosofi dasar apalagi hingga ke beragam persoalan teknisnya yang kompleks.Karena tidak mudah untuk menyatu padukan puzzle kebenaran yang terserak dalam sains,filsafat serta agama,Itu memerlukan kacamata-cara pandang yang luas-metafisis dan tidak materialist
Dan salah satu rintangan terbesarnya adalah banyak orang yang mengambil sikap langsung main bentur antara satu dengan lainnya ketimbang berupaya mencari perpaduan atau harmonisasi demi untuk menemukan pemahaman terhadap konsep kebenaran yang utuh-menyeluruh