NON MATERI.ADA ATAU TIDAK ADA ?
Dewasa ini,bukan hanya di group debat tapi juga di dunia nyata terjadi pertarungan sengit di berbagai aspek dan obyek-bidang ilmu antara kaum dualist (termasuk yang beragama) dengan materialist (ideologi umumnya kaum atheist) dalam menjelaskan berbagai obyek ilmu termasuk salah satunya tentang manusia
Dan perang penjelasan manusia antara dualist vs materialist akan tercatat sebagai pertarungan ilmiah paling sengit yang tercatat dalam sejarah karena sudah menyisir manusia sebagai obyek utama
Sebuah pertarungan ilmiah yang layak kita rekonstruksikan
......................
Non materi adalah suatu substansi yang bukan materi-tidak memiliki sifat dan karakter materi-tidak memiliki massa-bukan terdiri atas sel-molekul-atom atom atau partikel elementer apapun dan gerakannya otonom-eksistensinya tidak terikat secara mutlak secara mekanis atau secara hukum fisika dengan element materi. Maka gerak-eksistensi non materi tidak bisa dijelaskan baik oleh konstruksi hukum fisika,hukum biologis atau ilmu kimiawi.Non materi tidak bisa di urai-direcah secara elementer maupun kimiawi dan tidak bisa dikelola-direkam-dianalisa oleh laboratorium medis seperti laboratorium mengelola unsur materi semisal hormon atau darah
Sedang ciri-karakter element materi itu sebaliknya ; eksistensinya bisa dan biasa dijelaskan secara konstruksi hukum fisika atau ilmu kimia baik oleh model fisika klasik maupun yang terkini oleh model penjelasan teori-mekanika kuantum
Dan materialist akan mati matian menolak keberadaan element non materi karena dalam pandangan mereka satu satunya substansi yang ada adalah materi-semua hal adalah eksistensi materi dan semua harus dijelaskan secara materi termasuk penjelasan tentang jiwa manusia
Maka klaim materi tapi tidak bisa dijelaskan secara konstruksi hukum fisika atau kimiawi itu klaim yang sulit masuk literatur ilmu pengetahuan
Penjelasan mana yang ideal,logic dan sesuai kenyataan antara pemjelasan dualust dengan materialist ? Bagi yang memiliki akal,yang memiliki kepekaan tingkat tinggi silahkan di dalami- diperbandingkan-jangan hanya klaim dan jangan hanya berdasar kepercayaan
Bukankah dalam soal ini kalau asasnya pengamatan langsung atas obyek maka harus berdasar fakta kenyataan ?