Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

The Real Konflik Theis Vs Atheis di Balik Narasi ‘Agama Vs Sains’

12 Agustus 2024   07:06 Diperbarui: 12 Agustus 2024   07:32 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Science musing.com

Dalam sejarah peradaban umat manusia real konflik yang sesungguhnya-yang paling tajam ketika bicara soal kebenaran adalah antara teis vs ateis-lebih spesifik lagi antara pandangan dualis yang diwakili agama dengan pandangan materialist yang diwakili atheis.Dan sama sekali bukan pertentangan antara sains vs agama.Tapi fihak tertentu selalu berupaya menarasi kan bahwa yang berkonflik tersebut adalah agama vs sains,padahal dibalik narasi tersebut ada real konflik teis vs ateis

Beberapa fihak di medsos ada yang sengaja memparalelkan agama dengan hal hal yang berlawanan dengan temuan sains (mungkin agar nampak berkonflik ?).Contoh nyata ; bumi datar,padahal tak ada statement bumi datar dalam kitab suci,Tapi sebagian keukeuh melekatkan bumi datar dengan agama.Bahkan sampai kencing onta ada yg berupaya melekatkan dengan agama,padahal kalaupun ada itu mah masuknya budaya setempat yang bukan dari agama

Jadi kalau mau mengurai fitnah benturan agama-sains itu harus dimulai dari memeriksa satu demi satu apa yang sering dinarasikan atau di frame atau di stigma sebagai benturan agama vs sains

Narasi paling populer yang tercatat dalam sejarah ilmu pengetahuan barat adalah konflik Galileo vs gereja.Narasinya seolah "agama vs sains".Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah teori manusia perihal alam yang dikenal heliosentris dengan pandangan pendeta-bukan dengan wahyu Ilahi.Tak ada wahyu Ilahi yang ekplisit menyatakan bumi pusat semesta secara geografis.Dan disini pendeta tak bisa disebut mewakili pandangan Tuhan

Dan sampai saat ini teori heliosentris konon masih terpaku pada penjelasan yang sifatnya teoretis karena secara langsung secara empiris rotasi bumi saja konon masih belum bisa di video secara langsung (?).(Kalau rotasi bumi sudah bisa di video langsung oleh kamera yang ajeg-diam diluar angkasa maka status teori heliosentris seperti akan berubah menjadi kebenaran empiris tanpa bertopang pada penjelasan teoritis lagi)

Demikian pula saat teori evolusi dicetuskan narasi yang dibangun adalah "konflik sains vs agama",padahal yang sesungguhnya terjadi adalah sesuatu yang sifatnya dugaan-karena fakta sesungguhnya tidak diketahui vs wahyu Ilahi tentang asal usul manusia.Jadi bukan benturan antara agama vs fakta

Itulah,dalam setiap narasi konflik kita tak boleh langsung telan mentah tapi mesti berpikiran kritis

..................

Sains adalah ilmu yang digumuli semua fihak baik yang beragama maupun yang tidak beragama,mengapa ? Karena muara dari sains tidak berujung pada perumusan baik atheisme maupun teisme.Visi misi sains tertinggi tak lebih dari mencari kebenaran empirik-bukan meleber misal pada perumusan hal metafisik-hal yang biasa menjadi pegangan ideologis

Kalau ujung sains adalah misal rumusan ateisme maka ia tidak akan digumuli oleh kaum yang beragama.Sains digumuli semua fihak tanpa ekses langsung yang bersifat filosofis-metafisik karena peradaban ilmiah barat telah merubah arah sains ke arah menjadi semacam ilmu yang bersifat fisik-materi dan visi misinya prinsip empirisme-prinsip mencari bukti kebenaran empiris

Dan hadirnya filosofi-cara pandang ideologis semisal materialisme atau saintisme dibalik eksistensi sains itu adalah efek samping yang melekat pada sebagian fihak dan bukan rumusan langsung sains yang berlaku untuk semua fihak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun