PENJELASAN AGAMA VS NEUROSAINS
Perbedaan antara agama-juga psikologi klasik dengan neurosains dalam hal penjelasan soal kejiwaan termasuk kedalamnya masalah pikiran dan kesadaran adalah ; Agama melihatnya dari dalam,dari essensi dan substansinya.Sedang neurosains meneropong dari luar dari material infrastruktur otak yang dapat diamati dengan alat pencitraan
Analoginya ini seperti orang orang yang mengamati lautan dimana yang satu berdiri ditepi pantai mengamati fenomena apa yang timbul atau bisa nampak diatas permukaan lautan,Atau menggunakan alat tapi sebatas dengan berdiri ditepi pantai atau diatas permukaan laut.Dan yang lain dengan berupaya menyelam hingga ke dasarnya terdalam
Dan itulah manusia,makhluk paling kompleks dan multi dimensi.Disepanjang sejarah peradaban manusia ada beragam disiplin keilmuan yang menyelidiki manusia dari berbagai persefective berbeda.Orang bisa melihat manusia dari sudut pandang agama,filsafat,sains, biologi,psikologi,sosial dan terkini neurosains.Belum lagi beragam ideologi melihat dan mendeskripsikan manusia dengan pandangan dan penjelasan berbeda.Ada manusia menurut ideologi marxisme,materialisme,budhisme,dlsb
Terus kalau ada yang penasaran dengan pertanyaan ; Lalu mana sih yang benar ?
Menurut saya kalau mengacu pada logika kepantasan atau ke idealan maka yang paling ideal dalam menjelaskan manusia adalah sang penciptanya sendiri.Tapi masalahnya,kan tidak semua percaya pada adanya sang pencipta,lalu mereka berupaya mendefinisikan manusia dengan dasar penjelasan menurut cara dan sudut pandangnya sendiri
Kedua,yang juga sangat ideal adalah dengan melakukan introspeksi diri atau penelitian kedalam diri se dalam dalamnya karena kita lah manusia itu maka semua penjelasan tentang manusia maka kita yang dapat menyadari dan mengetahui mana penjelasan yang tepat dan sesuai kenyataan yang kita alami
Kalau misal agama wahyu menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang diberi hati nurani,akal dan hawa nafsu dimana ketiga unsur itu memiliki karakteristiknya tersendiri sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci maka kita introspeksi diri- lakukan penyelidikan mendalam,Apakah semua unsur jiwa tersebut beserta karakteristiknya masing masing yang khas itu semua ada dalam diri kita ?
Artinya,Karakter agama dalam menjelaskan manusia itu akan langsung ke berbicara perihal unsur unsur  substansial yang ditanam Tuhan didalam diri manusia lengkap dengan penjelasan karakteristiknya. Contoh ketika Tuhan bicara hawa nafsu yang selalu dinarasikan bisa membuat manusia tersesat,jatuh kedalam kemaksiatan,Nah PERIKSA KEBENARANNYA DALAM KENYATAAN !.Terus ketika bicara akal yang membuat manusia bisa berpikir benar (karena berpikir memakai aturan-tertata) dan bisa membuat kita bisa faham mana benar dan mana salah.Dan pertimbangan hati nurani yang membuat kita bisa faham mana yang baik dan buruk
Bagaimana dengan neurosains ?