Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ada Apa di Balik Dunia Kuantum (2)

17 April 2024   11:04 Diperbarui: 17 April 2024   11:16 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Martinos centre

Nah artinya,kita tidak dikendali oleh properti kuantum kita,tidak dikendali oleh atom atau partikel elementer yang lebih halus tapi dikendali oleh sesuatu yang abstrak-tak kasat mata yang tak akan bisa di lihat oleh mikroskop elektron atau alat scan seperti MRI terkuat sekalipun atau oleh fMRI sebagai alat untuk mengukur dan memetakan aktivitas otak

Apakah fMRI yang sering di klaim "mind reading-pembaca pikiran" dapat menemukan bahwa berpikir atau geraknya pikiran adalah dimulai dari gerak atom atau gerak partikel elementer ? Padahal menurut konsep dualis yang namanya berpikir adalah kegiatan ruhani-bukan aktifitas yang dipicu oleh gerak atom atau partikel elementer ?

Yang mungkin terjadi menurut teori dualist adalah gerak pikiran dalam dunia ruhani itu menimbulkan efek gelombang elektromagnetik yang mengarahkan atau menggerakkan partikel elementer atau superposisi partikel ke arah tertentu (jiwa mengendalikan raga)

Jadi menurut teori dualist mulai dimensi kuantum tubuh hingga tubuh secara keseluruhan sebagai materi padat yang kasat mata itu dikendali oleh JIWA yang di dalamnya unsur jiwa ; nurani,akal,nafsu dan PIKIRAN sebagai "data" yang bermain dalam jiwa dan unsur jiwa.

Jadi bukan partikel elementer yang menggerakkan atau menciptakan "pikiran" karena keduanya berbeda substansi ; satu substansinya materi-berkarakter materi dan satu substansinya non materi- berkarakter ruhani

Teori atau penjelasan saya ini bisa digunakan untuk membantah teori materialist yang berteori "jiwa atau pikiran adalah produk otak materi".Dengan kata lain,teori materialist ini harus di uji kebenarannya oleh alat zoom,mikroskop elektron,MRI maupun fMRI atau "mind reading" (Apakah berpikir dimulai dari gerak atom atau partikel elementer ?)

Karena "teori otak" produk materialist mengatas namakan sains maka kebenaran nya harus diuji juga dengan peralatan sains

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun