Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Semua Hanya Produk (Materi) Otak?

24 Februari 2024   07:42 Diperbarui: 24 Februari 2024   07:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OTAK ITU PRODUSEN JIWA ATAU SARANA BERPIKIR ?

Kaum materialist selalu ingin menyandarkan seluruh fenomena jiwa manusia pada materi daging bernama "otak",seolah otak lah "pencipta seluruh fenomena ruhaniah-kejiwaan manusia".

Jiwa,pikiran,akal,perasaan,intuisi,kecerdasan,kepintaran semua mereka anggap produk otak.Dan mereka beranggapan tak ada apapun yang otonom dibalik otak.Seluruh hal ruhaniah tadi dianggap produk materi otak (karena otak adalah materi).Hal atau unsur unsur non materi tadi dianggap produk-pancaran-ekpressi atau eksistensi materi otak dan bukan dianggap entitas non materi yang otonom yang substansinya diluar materi dan bergerak bukan berdasar hukum fisika material

(Apakah jiwa,pikiran,akal budi,perasaan bergerak berdasar hukum gerak fisika atau berdasar hukum biologis tubuh dan bukan berdasar hasrat-kehendak jiwa yang non materi ?) (Apakah pikiran adalah gerak partikel sub atomik dan bukan gerak ruhani (yang bukan partikel) ? Ini mesti diselidiki misal dengan mikroskop elektron kalau materialist berani membuktikan teorinya secara fair,Apa betul gerak pikiran pemicu nya adalah gerak materi dan bukan hasrat jiwa (non materi) ?

............

"Semua produk otak" semula berasal dari keberadaan neurosains sebagai ilmu system saraf tapi oleh sebagian fihak seperti diambil alih menjadi filosofi materialist.Materialist menunggangi neurosains hingga kini bukan lagi murni ilmu tentang system saraf semata tapi sudah menjadi propaganda materialisme ilmiah yang menolak adanya hal non materi (ruhaniah) dalam diri manusia

Tapi bila kita analisis secara ilmiah dan secara real sesuai pengalaman hidup kita sebagai manusia di dunia nyata (bukan di dunia teori) maka akan ketahuan beragam keganjilan dari "teori otak" tersebut

Dan ingat untuk verifikasi beragam teori psikologi yang beraneka pendapat termasuk teori materialisme ilmiah (teori otak) termasuk teori yang hendak menjadikan manusia sebagai eksperiment teknologi AI (seperti upaya download dan upload pikiran) maka salah satu caranya adalah dengan BERCERMIN PADA PENGALAMAN HIDUP KITA SECARA NYATA

Karena pengalaman nyata itu lebih kuat dan lebih nyata ketimbang sekedar teori teori hasil gagasan manusiawi.Fakta lebih kuat ketimbang teori.Bila dalam pengalaman nyata anda mengalami hal hal yang tidak sesuai teori teori manusiawi maka teori tsb boleh diabaikan

......

Mari kita analisis lebih jauh "teori otak" tsb untuk tidak jatuh pada propaganda materialisme ilmiah yang saat ini banyak mempengaruhi sebagian dari publik

Otak adalah materi berbentuk daging dengan konon sampai milyaran sel saraf.Nah pertanyaan pertama dan mendasar tentang otak adalah ;
Apakah ia itu produsen dari seluruh apapun yang bersifat ruhaniah yang ada dalam diri manusia ? Atau otak itu hanya sekedar alat-sarana-infrastruktur-peralatan sadar dan berpikir di dunia sadar biologis tentunya ?

Sebagai alat-sarana dengan sebagai produsen maknanya berbeda,contoh ;
Infrastruktur PLN itu sarana penyalur energi listrik tapi ia bukan produsen energi yang adalah produk alam, infrastruktur PLN hanya sarana penyalur

Nah bila posisi otak adalah produsen seluruh unsur non materi dan aktifitas ruhani maka hal pertama yang musti ditanyakan adalah ; Apa beda otak orang yang hidup dan orang yang mati,Apakah otak bisa membuat dirinya sendiri hidup misal tanpa ruh atau energi diluar dirinya ?

Apakah proses berpikir mutlak semua dilakukan materi otak tanpa memerlukan hal non materi diluar otak seperti energi-hasrat jiwa atau intuisi dlsb ? Apakah materi otak secara otomatis bisa memberi manusia intuisi dan kecerdasan ?

Bila otak adalah produsen otomatis akal lalu apa beda otak orang gila atau orang cacat mental atau ODGJ dengan otak orang yang ber akal budi-cerdas-intelek ?

Kenapa orang yang otak nya sehat belum tentu berakal budi ? Otak para pelaku kriminal,psikopat itu bisa jadi sehat secara fisik tapi kemana akal budi mereka ?

Fenomena yang kita temukan dalam kenyataan menunjukkan bahwa otak itu tidak paralel dengan akal budi atau kecerdasan atau intelektualitas.Dan menunjukkan bahwa akal budi dikendalikan atau dimunculkan oleh suatu yang ruhaniah-bukan secara otomatis oleh materi otak melalui hukum biologis. Dimana orang yang materi otaknya sehat belum tentu ber akal budi atau memiliki intelektualitas tinggi bila yang bersangkutan tidak mengupayakannya secara ruhani

.....

Intinya kalau seluruh fenomena jiwa adalah produk otak (teori materialist) maka berlaku hukum  ;  seluruh non materi adalah pancaran atau ekpressi atau eksistensi materi karena otak adalah materi.Tapi muncul pertanyaan ; kenapa materi otak tidak otomatis memproduk akal budi bagi orang gila,pelaku kriminal, psikopat,ODGJ ? Bila materi otak tidak secara otomatis memproduknya berarti semua hal non materi tsb bukanlah produk materi.Ada hal non materi yang membuat akal budi tidak berjalan pada orang orang seperti itu

Kalau akal budi produk materi otak kenapa tidak di utak atik materi otak seeorang yang dianggap tidak berakal budi untuk menghasilkan apa yang disebut akal budi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun