Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Semua Hanya Produk (Materi) Otak?

24 Februari 2024   07:42 Diperbarui: 24 Februari 2024   07:50 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: Lifepack.id

Mari kita analisis lebih jauh "teori otak" tsb untuk tidak jatuh pada propaganda materialisme ilmiah yang saat ini banyak mempengaruhi sebagian dari publik

Otak adalah materi berbentuk daging dengan konon sampai milyaran sel saraf.Nah pertanyaan pertama dan mendasar tentang otak adalah ;
Apakah ia itu produsen dari seluruh apapun yang bersifat ruhaniah yang ada dalam diri manusia ? Atau otak itu hanya sekedar alat-sarana-infrastruktur-peralatan sadar dan berpikir di dunia sadar biologis tentunya ?

Sebagai alat-sarana dengan sebagai produsen maknanya berbeda,contoh ;
Infrastruktur PLN itu sarana penyalur energi listrik tapi ia bukan produsen energi yang adalah produk alam, infrastruktur PLN hanya sarana penyalur

Nah bila posisi otak adalah produsen seluruh unsur non materi dan aktifitas ruhani maka hal pertama yang musti ditanyakan adalah ; Apa beda otak orang yang hidup dan orang yang mati,Apakah otak bisa membuat dirinya sendiri hidup misal tanpa ruh atau energi diluar dirinya ?

Apakah proses berpikir mutlak semua dilakukan materi otak tanpa memerlukan hal non materi diluar otak seperti energi-hasrat jiwa atau intuisi dlsb ? Apakah materi otak secara otomatis bisa memberi manusia intuisi dan kecerdasan ?

Bila otak adalah produsen otomatis akal lalu apa beda otak orang gila atau orang cacat mental atau ODGJ dengan otak orang yang ber akal budi-cerdas-intelek ?

Kenapa orang yang otak nya sehat belum tentu berakal budi ? Otak para pelaku kriminal,psikopat itu bisa jadi sehat secara fisik tapi kemana akal budi mereka ?

Fenomena yang kita temukan dalam kenyataan menunjukkan bahwa otak itu tidak paralel dengan akal budi atau kecerdasan atau intelektualitas.Dan menunjukkan bahwa akal budi dikendalikan atau dimunculkan oleh suatu yang ruhaniah-bukan secara otomatis oleh materi otak melalui hukum biologis. Dimana orang yang materi otaknya sehat belum tentu ber akal budi atau memiliki intelektualitas tinggi bila yang bersangkutan tidak mengupayakannya secara ruhani

.....

Intinya kalau seluruh fenomena jiwa adalah produk otak (teori materialist) maka berlaku hukum  ;  seluruh non materi adalah pancaran atau ekpressi atau eksistensi materi karena otak adalah materi.Tapi muncul pertanyaan ; kenapa materi otak tidak otomatis memproduk akal budi bagi orang gila,pelaku kriminal, psikopat,ODGJ ? Bila materi otak tidak secara otomatis memproduknya berarti semua hal non materi tsb bukanlah produk materi.Ada hal non materi yang membuat akal budi tidak berjalan pada orang orang seperti itu

Kalau akal budi produk materi otak kenapa tidak di utak atik materi otak seeorang yang dianggap tidak berakal budi untuk menghasilkan apa yang disebut akal budi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun