BILA RASIONALITAS (PUBLIK) BICARA DI RANAH SAINS
Sains adalah institusi ilmu pengetahuan yang mengelola berbagai obyek ilmu pengetahuan tentu sebatas yang dapat diamati secara inderawi termasuk dengan bantuan berbagai alat teknologi
Pertanyaan ; Bila seluruh obyek dalam realitas tidak bisa diamati oleh peralatan sains lalu bagaimana dengan persoalan keilmuan yang sudah ada diluar pengamatan peralatan sains ?
Jawabannya adalah ; sains sudah biasa memainkan jurus prediksi,hipotesa dan membuat gagasan teoritis untuk menjelaskan obyek obyek yang sudah berada diluar pengamatan sains.Ini adalah  mekanisme formal yang terjadi di dunia sains.Jadi tidak semua yang lahir dari dunia sains itu merupakan hal yang sifatnya sudah fakta atau faktual,sebagian bisa baru hipotesa atau prediksi atau gagasan teoritis
Tapi yang namanya akal itu dimiliki semua orang (publik),nah akal publik ini lah yang biasa ikut bermain dalam ranah sains,ikut menilai,menganalisa,mengulas sampai mempertanyakan dan mempermasalahkan apapun yang lahir dari ranah sains.Akal publik ini cara bermainnya lebih bersifat bebas karena tidak mengikatkan diri pada misal berdasar teori tertentu
Contoh ;
Ketika sains bicara alam semesta maka akal publik bertanya atau mempermasalahkan ; Apakah alam semesta itu terbatas atau tidak terbatas ? Apakah ada penjelasan resmi sains soal ini karena persoalan ini adalah suatu yang sudah diluar jangkauan pengamatan sains,tak ada misal alat sains yang telah menemukan batas semesta
Maka terhadap hal yang sudah diluar pengamatan sains seperti tentang semesta terbatas atau tak terbatas inilah rasionalitas ikut bicara
Saya sebagai salah satu yang biasa  berkecimpung membawa rasionalitas publik ke ranah sains ikut bicara tentang persoalan ini,Dan saya pernah membuat ulasan cukup panjang sebagai argument rasional untuk berkesimpulan bahwa alam semesta adalah wujud yang terbatas,dimana salah satu buktinya adalah temuan sains sendiri yaitu hipotesa bigbang dan semesta yang mengembang
Kemudian rasionalitas publik pun ikut bicara misal soal teori asal usul makhluk dengan membuat serentetan pertanyaan ;
-Apakah teori evolusi asal usul makhluk itu tentang fakta langsung teramati atau sekedar gagasan teoritis manusia berdasar hipotesa ? Karena banyak fihak menarasikan seolah sudah sebagai "fakta" padahal itu kan menyangkut masa silam yang tersembunyi dan manusia menarik simpulan atau hipotesa hanya berdasar bukti tak langsung yg kadang masih debatabel.Tapi kenapa ada bahkan ilmuwan yang dalam narasinya (seperti Dawkins atau Yuval) sudah menggambarkan seolah asal usul makhluk yang gagasan teoritis itu seolah sudah "fakta" bukan lagi sekedar hipotesa.Apakah itu bukan suatu yang melangkahi prinsip ilmiah ?
Kemudian rasionalitas publik pun ikut bicara mempermasalahkan hakikat "teori",Apakah tiap yang di konsep sebagai teori pasti mutlak benar ? Apakah teori selevel dan sederajat dengan fakta ? Ini karena di ranah publik ada orang yang masih beranggapan seolah teori sudah se level fakta karena pembuatannya berdasar langkah ilmiah superketat.Padahal pada kasus tertentu tidak semua langkah dalam konsep teori yang telah disusun itu bisa dipraktekkan utamanya pada obyek yang sudah sulit di observasi seperti yang ada diluar angkasa atau yang di hipotesakan ada di masa silam atau yang sudah bersifat mistis atau yang sudah bersifak psikologis