Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat sebagai sebuah konsep ilmu

17 Januari 2024   08:07 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:10 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

HAKIKAT SEBAGAI SEBUAH KONSEP ILMU

Istilah "hakikat" ada dalam dunia ilmu pengetahuan dan digunakan untuk menjelaskan berbagai hal yang tidak bisa dijelaskan oleh element atau konsep ilmu lain semisal hukum kausalitas serta logika.Artinya hukum kausal serta logika itu se konstruktif apapun tidak selalu bisa merekonstruksi beragam permasalahan yang ada di dunia ilmu pengetahuan secara tuntas

Konsep"hakikat" ini ada dan di praktekkan di semua institusi keilmuan baik sains,filsafat maupun agama

Dalam sains misal digunakan untuk menjelaskan suatu yang bersifat tetap-permanen semisal hakikat api itu panas.Dalam filsafat dikonsep dalam ontologi serta pertanyaan yang bersifat mendasar,Dalam agama intinya digunakan untuk menjelaskan prinsip "kehendak Ilahi" atau ketetapan Ilahi yang tidak bisa dirubah.Kebenaran berdasar hakikat disebut "kebenaran hakiki" (dari asal kata "hakikat")

...........

Maka konsep ilmu hakikat sering diposisikan diatas ilmu sari at (hukum sebab akibat) dan ilmu logika ketika semua itu sudah buntu untuk menjelaskan segala suatu

Sebagai contoh ; Dalam dunia sains sebab akibat terjadinya alam semesta ditelusuri berdasar data yang dapat diamati hingga ke sebab terakhir yang masih dapat diamati dan di konsep dalam gagasan teoritis semisal teori bigbang.Tapi bila muncul pertanyaan ; Ada apa sebelum bigbang yang menyebabkan terjadinya bigbang ? Nah pertanyaan seperti itu mengantar manusia ke ranah hakikat,yaitu ketika sains sudah tak bisa menelusuri lebih jauh lagi karena sebab akibat yang dapat diamati secara sains sudah tak bisa diketahui

Contoh lain,Dalam dunia sains sebab akibat yang membentuk beragam fenomena alam serta fisika direduksi kedalam hukum alam atau hukum fisika bahkan hingga ke dunia kuantum pun kita masih mengenal mekanika kuantum dan teknologi kuantum,Tapi di ranah kuantum sains menemukan fenomena yang sebab akibatnya sudah sulit diamati dan diukur dengan pengukuran serba pasti dan terukur sehingga tak dapat direduksi lagi kedalam tetapan hukum fisika seperti biasanya.Maka di ranah kuantum manusia sudah akan berhadapan dengan persoalan menyangkut "hakikat",Lalu persoalan tentang Apa sebenarnya hakikat realitas mulai  dipertanyakan

Jadi,bila manusia menelusuri persoalan ilmu pengetahuan mulai dari hilir hingga hulu, apakah itu di ranah sains,filsafat maupun agama maka di ujung mereka akan selalu berhadapan dengan persoalan tentang hakikat

Hakikat adalah sebuah konsepsi yang bukan untuk dilihat mata tapi lebih ke sesuatu yang untuk difahami dengan alam pikiran.Jadi ilmu pengetahuan itu dipermukaannya adalah suatu yang dapat diamati,dapat direduksi kedalam tetapan hukum fisika kalau dalam sains,Atau kedalam hukum logika formal kalau dalam filsafat,serta kedalam ilmu sari at kalau dalam agama,tetapi di semua ujungnya,baik dalam sains,filsafat maupun agama semua akan bermuara kepada wacana,diksi, pemahaman serta pendalaman perihal "hakikat"

Dalam filsafat Kant persoalan hakikat itu direduksi pada konsep noumena,dalam konsep Hegel kedalam konsep tentang roh absolut dibalik kenyataan,Dalam filsafat Plato hakikat ditarik ke dunia ide,Aristoteles menelusurinya melalui ide perihal sebab pertama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun