Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tahu dari Mana Energi Itu Kekal?

5 Januari 2024   15:42 Diperbarui: 5 Januari 2024   19:40 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Lammering Staal


TAHU DARIMANA ENERGI KEKAL ?
(KETETAPAN ATAU KEKEKALAN)

Tahukah kalian bahwa dalam sains pun ada di sebut kata "kekal" atau "tidak berawal" yang maknanya "selalu ada".

Nah tahukah kalian bahwa kekekalan adalah suatu yang tidak akan bisa dibuktikan  atau diperlihatkan secara empiris melainkan hanya bisa di imajinasikan seolah "ada" tapi keberadaannya imajinatif-hanya dibayangkan alam pikiran

Contoh;
1.hukum kekekalan energi
2.teori sains yang dasarnya menganggap alam semesta tak berawal,dan yang terjadi hanya siklus berulang

Makna "kekal" dalam dua proposisi diatas itu imajinatif-bukan empiris dan tak bisa di empiriskan.Yang bisa ditemukan via eksperiment adalah, sifat energi yang "tetap",Tapi apakah tetap selalu berarti "kekal" ? ...Belum tentu

Dengan kata lain sainspun dalam operasinya bersinggungan dengan obyek obyek yang sudah mustahil di empiriskan kecuali hanya bisa di imajinasikan

MENGAPA KEKEKALAN TAK BISA DI EMPIRISKAN ?

Karena manusia itu makhluk ber awal dan mustahil bisa menyaksikan kekekalan. Yang bisa menyaksikan adanya kekekalan harusnya yang maha kekal juga.Kalau yang berawal mana bisa menyaksikan kekekalan (kecuali beeimajinasi) ?

Jadi apakah rumusan "kekal" yang dibuat manusia dalam sains pasti valid atau sah ? Ayo kita analisis lebih jauh ..

Manusia menyebut sifat energi itu "kekal",lalu darimana tahu kekal kan manusianya sendiri berawal ? Apakah artinya sifat energi yang kini diketahui sains selalu ada dan tak pernah tidak ada ? ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun