Atau, munculnya monisme materialist berangkat dari pemahaman bahwa tidak ada energi selain dari yang identitas serta karakternya telah di nyatakan atau digambarkan dalam sains itu.Maka hukum kekekalan energi seolah menutup kemungkinan adanya bentuk energi lain selain dari energi yang dikenal dlm sains,karena bagi sebagian orang makna "kekal" dalam hukum kekekalan energi seolah "selalu ada dan tidak pernah tidak ada"
Maka dengan pemahaman "kekal" seperti itu konsep penciptaan seperti yg difahami agama dalam arti menciptakan atau munculnya energi dari tidak ada menjadi ada dianggap tidak mungkin
Maka salah satu hal yang bisa meruntuhkan filosofi monisme materialist sekaligus gagasan "God is energi" sekaligus anggapan tak ada penciptaan seperti yang dideskripsikan dalam agama tsb pertama adalah membuktikan adanya energi atau kekuatan lain yang bukan energi seperti yang difahami dalam sains !
....... .....
Sains mendeskripsikan rumus E=MC 2 dan hukum kekekalan energi.Kedua rumusan tsb mengikat pemahaman tentang materi dan energi bahwa materi dan energi dianggap satu substansi karena yang satu berasal atau penjelmaan dari yang lain dan demikian sebaliknya
Hukum kekekalan energi tidak mberi celah masuk nya kekuatan atau "energi" lain selain yang dikenal dan didefinisikan sains (yaitu energi yang karakternya materialist-yang penjelasannya hanya bersifat material-yang eksistensinya hanya untuk menjelaskan yang material)
Rumus yang menyatakan kesetaraan energi dengan massa (E = MC 2) dan adanya hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi selalu ada dengan sifatnya yang tetap telah membuat manusia berteori lebih jauh tentang keberadaan dan asal usul alam.Yaitu dengan memposisikan bahwa tak ada diluar alam semesta ini sesuatu yang bisa mewujudkan apapun kecuali energi dan semua hanya berasal dari energi termasuk alam.
Masalahnya energi yang dikenal oleh sains adalah energi yang terikat secara mutlak dengan materi dimana energi dan materi dipandang setara karena yang satu dipandang hanya sebagai penjelmaan dari yang lain,ini yang membuat keduanya terikat secara mekanis atau secara eksistensi.Jadi sains tak bisa memandang adanya energi yang otonom dari atau diluar materi.Bila rumusan ini di perkuat hukum kekekalan energi (bahwa energi kekal) maka itu akan membuat energi seolah menjadi satu satunya pemain atau pemain tunggal yg mewujudkan segala suatu
Maka penciptaan oleh entitas diluar energi yang dikenal oleh sains menurut hukum kekekalan energi menjadi dianggap tidak mungkin karena menganggap tak bisa ada kekuatan lain diluar energi yg dikenal oleh sains.
Ini berbeda dengan penjelasan agama bahwa Tuhan bukanlah energi seperti yang dikenal oleh sains tapi Tuhan punya kekuatan yang kekuatannya itu bukan berasal dari materi dan tidak terikat secara mekanis dengan materi.Maka energi Ilahi bisa disebut "energi murni"-energi yang gerakannya tidak terikat hukum fisika materi,bukan energi yang dibentuk oleh gerakan materi
Dlm rumus E=MC 2 energi dan massa dinyatakan setara.Massa bisa dirubah kedalam bentuk energi dan energi bisa berubah mewujud menjadi massa.Maka materi adalah perwujudan atau kristalisasi dari energi yang telah mewujud menjadi massa.Dan materi bila diakselerasi dengan kecepatan tertentu bisa berubah kembali menjadi energi.Itulah penjelasan bolak balik berdasar rumusan sainstifik yang membetuk filosofi monisme materialism yang menganggap "semua satu substansi" karena semua dibentuk oleh energi yang berkarakter material-tidak berkarakter gaib (penjelasannya diluar sains)