Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hidup seperti Nyala Lilin yang Dibakar

29 Januari 2019   18:06 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:57 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup seperti Nyala Lilin yang Dibakar (unsplash/sigmund)

Pada saat waktu kita masih remaja dan memandang kehidupan jauh ke depan maka masa yang ada depan seolah terbentang demikian panjangnya sehingga seolah bagai langit tak bertepi dan beragam angan serta khayal pun beterbangan mengiringi perjalanan menuju masa depan

Tetapi saat usia kita telah mulai senja dan lalu berbalik memandang kembali jauh ke belakang ke masa masa  saat kehidupan masih berbalut khayal khayal nan indah itu maka bentangan waktu yang telah kita lalui.

Baca juga :Filsafat Membantu dalam Berpikir Kritis Secara Mendasar dan Sistematis

Seperti hanya perjalanan sekejapan mata dan khayal yang pernah menyertai pun mulai terlepas satu persatu dan terkadang hanya tinggal menyisakan kehampaan dan kitapun lalu mulai mempertanyakan makna kehidupan,... apalagi bila memandang ke depan yang seolah tinggal menyisakan detik demi detik menuju kematian

Images : eenvoudige man
Images : eenvoudige man
Itulah kehidupan, dimana manusia lahir-tumbuh mekar-layu dan kemudian mati di ibaratkan dengan sebuah lilin yang dibakar maka bila kita menungguinya sampai habis sudah pasti akan seolah terasa sangat lama tetapi apabila kita biarkan maka nyala api nya itu tanpa terasa sedikit demi sedikit akan memakan lilin hingga  akhirnya habis dan api pun lalu mati

Baca juga : Filsafat Umum (Kepedulian Manusia dalam Menumbuhkembangkan Potensi Berpikir Kritis)

Demikian juga dengan kehidupan,semua berjalan seolah tanpa terasa,tanpa terasa kita sudah berada disini,dalam keadaan seperti ini dan kita tak bisa kembali ke belakang kepada masa masa indah saat dimana kita baru bertumbuh,semua hanya tertinggal dalam kenangan belaka

Dan sekarang masih berapa panjangkah lilin kehidupan kita ? Apakah masih ada yang bermimpi seolah hidup ini abadi dan menganggap kematian seolah sesuatu yang masih berada jauh didepan ?

Baca juga : Semut Ireng Beranak Sapi : Khazanah Filsafat Jawa

Lihatlah orang orang yang nyala lilin kehidupan nya sudah habis, mereka jauh lebih banyak dari kita.mereka tertimbun dalam kesunyi senyapan dunia alam pusara nan gelap gulita.beruntunglah bila diantara mereka ada yang pernah menjadi lilin kehidupan yang menerangi sesama nya karena dalam keabadian mereka akan senantiasa diterangi nyala api kebahagiaan

........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun