Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Meraih Filosofi Kebahagiaan dari Membingkai Masa Silam

24 Juli 2018   07:39 Diperbarui: 24 Juli 2018   08:26 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Reality Melerai Fantasy-wordpress.com

Dengan memiliki filosofi atau idealisme akan kebahagiaan yang kuat maka kita juga tak akan terkecoh oleh sanjungan-pujian-perhatian orang orang atau bentuk kesenangan kesenangan lain yang mungkin sebagian orang sangka sebagai 'kebahagiaan' padahal itu hanyalah bentuk kesenangan sesaat yang di era teknologi informasi saat ini mungkin sangat mudah didapatkan

Ciri dari idealisme kebahagiaan yang kuat-bukan kesenangan instant yang sesaat adalah;  ia akan memiliki kekuatan dalam menghalau beragam bentuk kehampaan yang suatu saat mendera jiwa kita

Ambil contoh;selebritis adalah orang orang yang terbiasa hidup dari kesenangan ke kesenangan,mereka juga cenderung selalu jadi perhatian publik sebagai bentuk kesenangan lain,tetapi itu tidak akan membentuk pribadi serta jiwa yang kuat,itu semua tidak akan cukup kuat kala menghadang kehampaan jiwa yang suatu saat datang membayangi.maka jangan heran apabila kita mendengar selebritis yang mengobati kehampaannya dengan obat obatan psikotropika atau narkoba,itu karena mereka tidak memiliki 'ruh' atau idealisme kebahagiaan yang kuat,jiwanya rapuh didalam.yang lebih parah adalah yang kehilangan gairah kehidupan dan lalu memilih bunuh diri

Itulah,dari analisis diatas kita dapat membuat kesimpulan bahwa memiliki idealisme yang kuat akan kebahagiaan akan membuat kita memiliki kekuatan spiritual dalam menjalani kehidupan dan utamanya dalam membentuk serta menggenggam harapan akan masa depan yang lebih baik

Dan sekali lagi; kita tak dapat meraihnya apabila kita tidak mendalami serta mengenali nya

.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun