Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Makna "Radikal" Selalu Berkonotasi Negatif?

18 Oktober 2017   12:38 Diperbarui: 19 Oktober 2017   21:28 15078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang benar nasib kata "radikal"-"radikalisme" karena kehadirannya dalam kamus kata kata seolah lalu diperuntukkan hanya sebagai kata-istilah yang selalu bermakna negatif- menjadi simbol serta bahan hujatan,menjadi kambing hitam dan sederet stigma negatif lainnya. Padahal yang salah sebenarnya bukanlah "radikal-radikalisme" dengan segala makna serta definisi pengertiannya tetapi "sesuatu" di balik sikap-prinsip radikal itu, tentu saja sesuatu yang dapat didefinisikan sebagai hal yang negatif.

Dengan kata lain bila mendengar kata "radikal" diucapkan di media pikiran masyarakat seolah terarah pada suatu yang negatif dan harus dihindari, mengapa? Mungkin pikiran sebagian masyarakat sudah terdoktrin oleh pihak yang bertujuan memparalelkan kalimat "radikal-radikalisme" hanya dengan hal hal yang negatif.

Pihak yang bertujuan mempopulerkan istilah radikalisme hanya dengan hal hal yang bersifat negatif itu pula yang seolah punya "kata pengganti" untuk menggusur makna radikal-radikalisme dari kamus-ranah kata kata yang merujuk pada kebaikan dan kebajikan.mereka menciptakan istilah "moderat" sebagai penggantinya. 

Sebab itu coba kalau kita mendengar kalimat "moderat" diucapkan maka pikiran masyarakat seolah terdoktrin ke arah prinsip yang seolah selalu "baik-benar dan bijak" bahkan tanpa masyarakat mengetahui secara jelas apa-bagaimana itu sikap yang "baik-benar dan bijak" itu, kalau kata itu diucapkan maka sim salabim fikiran masyarakat seolah langsung tertuju pada suatu yang 'baik-benar-bijak'.itulah salah satu kekuatan dari  'sihir kata' terhadap alam fikiran manusia

...................

Kamus bersifat netral karena belum dimasuki "opini-sudut pandang manusiawi"

Agar bahasan kita dimulai dari "netralitas" maka terlebih dahulu mari kita kembali ke mencari makna-definisi pengertian kalimat "radikal" dalam seluruh kamus yang ada di seluruh dunia yang dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia dengan bahasa yang berbeda beda. Saya pikir walau makna dasarnya diucapkan dengan bahasa yang berbeda beda tetapi pengertian dasarnya akan tetap sama.dalam KBBI istilah radikal dikaitkan dengan:

1. Secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip): perubahan yang --; 2. Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan); 3. maju dalam berpikir atau bertindak;

Jadi makna 'radikal' dalam kamus itu tak langsung menunjuk pada suatu nilai tertentu atau suatu pandangan yang bersifat positif atau negatif, itu karena makna dasar dari kata kata dalam kamus itu netral-belum dimasuki atau dibingkai oleh opini serta pandangan pandangan manusiawi.nah makna radikal itu menjadi berkonotasi negatif itu setelah dibingkai oleh opini serta kacamata sudut pandang tertentu

.....................

Nah agar makna dari kata "radikal" itu kembali ke dasar nya yang bersifat netral maka sebelumnya mari kita pahami bahwa sifat-watak-tindakan-perbuatan hingga ke prinsip serta filosofi radikal itu bisa benar dan bisa pula salah,bisa baik bisa pula tidak baik itu bergantung pada 'sesuatu' yang ada di belakangnya atau yang melatar belakanginya, sesuatu itu bisa niat-prinsip-tujuan maupun konsep. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun