Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Kebahagiaan

6 September 2017   12:48 Diperbarui: 12 September 2017   17:43 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : andtheem.com

Ada seorang yang terobsesi-sangat antusias serta begitu penuh motivasi untuk mendalami filosofi 'kebahagiaan' karena menganggap kebahagiaan adalah pencapaian tertinggi dan terbesar yang dapat digapai seorang manusia dalam kehidupannya.lalu ia pun mulai giat mendalami ilmu tentang kebahagiaan itu dari berbagai sumber mulai dari buku buku yang ditulis para penulis dunia ternama hingga mendatangi ceramah para motivator terkemuka.lambat laun itu membuat dirinya menjadi seorang yang mahir berbicara tentang 'filosofi kebahagiaan'.dan sebagai penganut filosofi kebahagiaan maka musuh terbesarnya tentu saja adalah penderitaan.sehingga dalam kehidupannya ia begitu sangat berhati hati dalam melangkah saking takutnya terjerumus kepada penderitaan

Pertanyaannya: apakah seabreg  ilmu pengetahuan dari para motivator itu bisa menjamin seseorang akan hidup dalam kebahagiaan ?

Kalau ya,maka berarti kebahagiaan adalah sebuah bentuk ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari dan lalu diterapkan dalam kehidupan artinya dengan bekal  ilmu pengetahuan tentang hidup bahagia maka seseorang dapat memperoleh jaminan memperoleh hidup bahagia

Tetapi apakah ilmu kebahagiaan itu adalah sebuah bentuk ilmu terapan sebagaimana ilmu teknologi misal sehingga untuk meraih kebahagiaan seseorang tinggal mempraktekkan ilmu yang dimiliki nya ?

Kalau tidak dan kalau bukan sejenis ilmu terapan maka berarti kebahagiaan adalah suatu yang misterius yang bukan sekedar suatu yang bisa dihadirkan melalui ilmu pengetahuan walau ilmu pengetahuan tentu sangat membantu seseorang untuk bisa meraihnya

Dengan kata lain ilmu pengetahuan adalah sekedar 'jalan menuju' tetapi bukan muaranya itu sendiri yang menjadi tujuan

...............

Disisi lain dalam kehidupan kita melihat berbagai fenomena yang bisa kita kaitkan dengan pencarian terhadap filosofi kebahagiaan :

Ada seorang anak kecil yang nampak selalu memperlihatkan raut bahagia,dan masa kanak kanak memang selalu diparalelkan dengan masa bahagia bahkan kebahagiaan seorang anak kecil bisa kita sebut 'kebahagiaan yang sempurna',mengapa demikian .. karena beda dengan seorang dewasa yang telah banyak mengalami lika liku kehidupan,seorang anak kecil belum mengenal apa itu kecemasan, kegersangan serta kehampaan, sedang kegersangan serta kehampaan hati utamanya,adalah lawanan utama dari kebahagiaan. seorang yang hatinya dipenuhi kehampaan dan kegersangan maka itu  berarti seorang yang dihatinya tidak bersemayam ruh kebahagiaan

Kemudian  ada keluarga yang sangat sederhana bahkan,baik dari segi ekonomi, pendidikan maupun sosial tetapi mereka nampak bahagia,tak ada raut stress-tekanan mental,selalu menampakkan wajah ceria.di sisi lain kita sering mendengar peristiwa bunuh diri yang pelakunya ternyata adalah orang orang yang mapan secara ekonomi bahkan di masyarakat mereka termasuk orang orang sukses dibidangnya  seperti politikus, pengusaha, pemain musik dlsb.dan kita tak bisa menyebut bahwa mereka yang melakukan tindakan itu adalah 'orang orang yang bahagia' misalkan.ada latar belakang yang terkadang memang tak kasat mata dibalik terjadinya peristiwa bunuh diri itu dan bukan semata faktor ekonomi

Ya,kehampaan,kegersangan hati seringkali menyelinap ke sela sela ruang hati manusia melalui berbagai cara yang tidak selalu bisa kita waspadai serta sulit untuk dikendalikan,dan  tidak peduli dari golongan mana,kaya atau miskin, terpelajar atau orang awam.dan terkadang lalu bersemayam secara permanen dalam hati. dan itulah musuh yang sebenarnya dari kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun