Peradaban apa sebenarnya yang hendak dibangun dimuka bumi ini  oleh sang  'penguasa dunia' saat ini yang notabene publik kenal dengan istilah atau sebutan 'barat'?
Kalaulah  boleh 'diraba' grand design yang hendak mereka bangun, secara keilmuan nampaknya mungkin mereka ingin menegakkan dominasi sains sebagai pemegang monopoli kebenaran dan itu dapat dilihat melalui grand design dalam kurikulum pendidikan yang mereka terapkan diseluruh lembaga pendidikan resmi. dan secara sosial-kemanusiaan  nampaknya mereka ingin menerapkan prinsip HAM-demokrasi,itu dapat dilihat dari bahwasanya mereka sering bereaksi keras terhadap negara negara yang belum menerapkan prinsip tersebut-dianggap sebagai pemerintahan yang 'salah'
Dan sebagian malah diperangi baik secara opini-politik maupun (ujungnya adalah) militer. prinsip HAM - demokrasi pun lantas sering  digambarkan bahkan dikultuskan sebagai 'kebenaran' melalui opini opini dan menjadi 'world view' yang digaungkan 'dunia barat'.walau sudah bukan rahasia lagi bahwa 'barat' sering menerapkan standar ganda dalam penerapan prinsip demikian dimana bila yang naik ke jenjang kekuasaan  di suatu negara adalah fihak yang tidak mereka sukai atau yang 'anti barat' maka strategi menjatuhkannya kembali baik secara politis maupun militer pun kerap dilakukan
Apakah tatanan dunia yang mereka buat dan perjuangkan itu melahirkan peradaban baru diatas muka bumi yang membawa manusia ke arah yang lebih baik secara lahir batin? Wallohu a'lam...
Yang jelas penerapan prinsip demokrasi di sisi lain sering menimbulkan huru hara yang membuat satu golongan rakyat beradu dengan golongan rakyat lainnya  seperti contoh di Thailand dimana rakyat terbagi kedalam dua golongan yang lalu saling berebut pengaruh dan kekuasaan
Lalu pada huru hara yang terjadi di negara negara Timur tengah misal,mereka sering berada dibelakang mengompori fihak yang memperjuangkan haknya untuk berdemokrasi yang membuat negara selalu dalam keadaan rusuh tanpa henti. demokrasi pun lantas menampakkan dua wajah yang berbeda: satu sisi menampakkan wajah baik karena memperjuangkan hak hak politik rakyat secara sederajat tetapi di sisi lain lantas membuat rakyat menjadi berkubu kubu, menjadi beberapa golongan yang masing masing saling bertarung serta bersaing secara politik yang terkadang sering menimbulkan huru hara berkepanjangan di suatu negara. bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan peperangan karena golongan politik tertentu oleh system demokrasi diberi jalan untuk memegang tampuk kekuasaan dan setelah berkuasa mereka  memiliki kekuatan serta kekuasaan untuk menindas lawan politiknya
Di wilayah penerapan prinsip HAM juga memperlihatkan dua sisi yang berbeda : satu sisi nampak baik karena prinsip demikian sering digunakan untuk memperjuangkan hak hak golongan masyarakat yang tertindas-yang diperlakukan secara tidak adil.prinsip demikian akan nampak seperti pahlawan misal kala digunakan sebagai semboyan untuk memperjuangkan pembebasan rakyat Bosnia-Rohingya dari penindasan penguasa
Sedang di sisi lain prinsip demikian malah digunakan oleh kelompok-golongan tertentu untuk memperjuangkan kebebasan dari aturan moral di masyarakat yang ketat atau melepaskan diri dari aturan agama yang ditetapkan atau yang dipegang secara umum dimasyarakat secara turun temurun.bukan rahasia lagi bahwa di negara tertentu ada kelompok yang memperjuangkan kebebasan seksual semisal kelompok Nudis,atau yang memperjuangkan kesetaraan kaum gay atau lesbian. dan mereka pun memperjuangkan 'idealisme' negatif nya juga dengan menggunakan prinsip HAM
Kalau diamati secara seksama sebenarnya bukan semata prinsip HAM serta demokrasi yang mutlak salah tetapi manusia manusia pelakunya.prinsip HAM akan melenceng ke arah 'kiri' atau ke arah yang salah kalau lantas ia diklaim sebagai alat perjuangan kaum yang a moral semisal pejuang kebebasan seks atau kaum yang memperjuangkan hal hal yang tidak baik lainnya.bandingkan serta bayangkan kalau prinsip demikian digunakan untuk memperjuangkan pembebasan kaum Rohingya yang tengah menderita dibawah rezim penguasa Myanmar misal
Demikian pula prinsip demokrasi akan berbelok ke arah 'kiri' - ke arah yang salah-buruk kalau ia hanya jadi alat perjuangan orang atau kelompok yang ambisius terhadap kekuasaan yang tujuannya adalah menjadi penguasa bukan menjadi pengabdi rakyat. mereka pandai memanfaatkan system demokrasi seperti pemilu sebagai jalan untuk berkuasa. sebelum berkuasa mereka mencitrakan diri sebagai pahlawan rakyat tetapi setelah berkuasa mereka berubah menjadi penghianat rakyat, sebelum berkuasa mereka berwajah kucing setelah berkuasa berubah menjadi berwajah singa,sebelum berkuasa mereka mencitrakan diri sebagai pelayan rakyat setelah berkuasa menjadi penindas rakyat. itu karena idealisme mereka adalah kekuasaan bukan semata hendak menjadi pelayan masyarakat
Memang pemilu bebas menggunakan instrument suara rakyat tetapi 'suara Tuhan' itu bisa dikadali atau di siasati oleh politikus ulung yang tujuannya hanya orientasi pada kekuasaan,mereka bisa mencitrakan diri dengan baik sebelum berkuasa,saat kampanye memberi janji janji muluk,sebagian dengan money politik yang halus.sehingga kala pemilu usai yang terpilih terkadang bukan orang yang lurus-baik dan jujur tetapi malah yang ambisius baik terhadap kekuasaan maupun hal yang duniawi