Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keadilan = Kesetaraan?

2 Agustus 2017   10:20 Diperbarui: 3 Agustus 2017   10:20 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbol kesetaraan gender - caricom.org

Dengan kata lain, keadilan dalam pandangan Tuhan adalah lebih pada 'menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya' bukan keharusan untuk serba samarata dan sejajar. Analoginya ibarat anda memiliki topi serta sepatu yang sangat anda sukai tetapi anda tak bisa menempatkan semua itu diatas melainkan yang satu harus ditaruh diatas dan yang satu harus ditaruh dibawah

Tetapi itulah pertentangan pandangan antara Tuhan-manusia seputar makna 'keadilan' berawal dari karena manusia lebih melihat masalah itu dari sudut pandang logika datar, sedang Tuhan melihat secara lebih mendalam dengan lebih mengacu pada dunia makna yang lebih bersifat essensial

Coba renungi mengapa tidak semua orang samarata kaya atau samarata cantik atau sama rata sempurna fisiknya? Karena misal semua orang diberi sejumlah uang yang sama besarnya sehingga mereka mendadak samarata kaya maka yang akan terjadi justru kemacetan mekanisme perekonomian karena pengusaha akan kesulitan mencari kaum pekerja serta berbagai fasilitas publik mungkin tak ada lagi yang mau menanganinya,siapa yang mau turun ke kali yang kotor untuk membersihkan gorong gorong,..dan banyak hal lagi kekacauan sosial yang dapat anda bayangkan sendiri

Lalu dengan bercermin pada yang buruk-yang cacat-yang sakit maka kita mengenal essensi makna cantik, makna sempurna, makna sehat serta lalu timbul rasa syukur serta rasa bahagia bagi yang memilikinya, dan itupun adalah sebuah bentuk keadilan lain bila kita melihatnya dari sudut pandang ilmu pengetahuan walau mungkin jarang ada yang melihat hingga sejauh itu

Jadi intinya, keadilan Tuhan itu untuk dapat difahami harus ditela'ah serta direnungi secara mendalam dengan lebih menggunakan bingkai makna makna bukan hanya melihat serta lalu memikirkannya secara linier dengan logika logika datar

Dan demikian pula cara kita dalam menangkap serta memahami makna 'keadilan' itu haruslah mengacu serta bercermin pada sudut pandang sang penciptanya

...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun