Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Romeo and Juliette and Romantism

5 Maret 2014   19:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_325987" align="aligncenter" width="300" caption="images:www.fanpop.com"][/caption]

...

Romeo and Juliette adalah lakon percintaan klasik karya pujangga kenamaan Wiliam Shakespeare yang sangat populer dan telah berkali diangkat ke layar lebar dengan berbagai versi.para penyair-pencipta lagu berlomba membuatkan syair lagu untuk mengiringi kisahnya.semua itu menjadikannya sebagai salah satu kisah percintaan yang abadi dalam kenangan.kisahnya berisi kecamuk perasaan asmara antara dua insan yang bergantian antara bahagia dan derita.dan sebagaimana kita tahu ujung dari kisah percintaan mereka adalah …. tragedy,…. karena akhirnya baik Romeo maupun Juliet memutuskan mengakhiri hidup nya dengan melakukan bunuh diri,sebagai refleksi kekecewaan terhadap takdir yang seolah tidak merestui mereka untuk dapat hidup bersama

[caption id="attachment_326081" align="aligncenter" width="300" caption="images:www.risb.com"]

13940248531991692825
13940248531991692825
[/caption]

Sebuah ‘kebenaran’ ala romantisme yang kelak kemudian hari mungkin banyak ditiru oleh para remaja yang menemui batu sandungan yang sulit dilalui dalam kisah percintaannya.kemudian atas nama cinta - atas nama ‘rasa’ mungkin hal itu dianggap sebagai sebuah ‘kebenaran’

Dengan kata lain,masalahnya kemudian adalah, apakah jalan yang ditempuh baik oleh Romeo maupun Juliett atau apakah secara keseluruhan kisah roman percintaan klasik itu menggambarkan ‘kebenaran’ atau berisi gambaran perihal sesuatu yang ‘baik dan benar’ (?) …. sebab masalahnya disini bila diperbandingkan, ‘kebenaran’ atau ‘baik dan benar’ menurut kacamata pandang romantisme dengan menurut Tuhan sebenarnya bisa jauh berbeda

‘baik dan benar’ atau ‘kebenaran’ menurut faham romantisme adalah kebenaran menurut sudut pandang rasa perasaan manusiawi sedang ‘kebenaran’ menurut Tuhan tentu saja tidak menggunakan rasa perasaan manusiawi sebagai parameter nya

Sebagaimana dilukiskan dalam film atau novel yang berisi kisah percintaan, ‘yang benar’ atau ‘kebenaran’ menurut (kacamata sudut pandang) romantisme adalah suatu yang nikmat dan menyenangkan bagi ‘rasa’ dan yang ‘tidak baik’ atau ‘tidak benar’ atau ‘kebatilan’ menurut faham romantisme adalah segala suatu yang tidak menyenangkan atau menyakitkan bagi rasa

Itu sebab sebagai contoh,kalau dalam film film yang berisi kisah percintaan maka kehadiran wanita kedua selalu dianggap sebagai ‘kejahatan’ dan karenanya wanita kedua selalu di posisikan sebagai ‘sang antagonis’. tetapi kita tahu Tuhan memperbolehkan seorang lelaki beristri sampai empat atau bahkan dizaman para nabi zaman dahulu bisa lebih dari itu,tetapi romantisme seolah membuat hal itu sebagai sebuah ‘kejahatan dan keburukan’ serta ‘ketidak benaran’ karena parameter romantisme memang adalah rasa perasaan manusia. poligami pun kemudian dianggap sebagai sebuah konsep yang berseberangan dengan romantisme karena dianggap ‘menyakitkan rasa’

Bahkan alam romantisme sering melahirkan bahasa romantis yang sebenarnya bila di analisis sudah melenceng jauh dari prinsip dasar keimanan.sebagai contoh,mungkin kita pernah mendengar kalimat : ‘hidup matiku hanya untukmu’ sebuah kalimat romantis yang biasa diucapkan seorang lelaki terhadap seorang wanita atau sebaliknya, suatu yang mungkin dianggap sebagai sebuah ‘kebenaran’ atau ‘kebaikan’ bagi pasangan yang sedang kasmaran tanpa memperdulikan lagi aspek logika berfikir karena akal nya sudah tertutupi oleh hembusan rasa perasaan yang tengah menyala nyala.padahal kalau dianalisis ungkapan itu sebenarnya berisi pengingkaran iman terhadap peran Tuhan dalam kehidupan

Romantisme adalah dunia ‘rasa’

…………………….

Dengan kata lain, apakah agama dan romantisme itu selalu seiring sejalan (?) … sebab dalam alam romantisme terkadang benar-salah, baik-buruk menurut Tuhan sudah tidak menjadi parameter kebenaran lagi sebab yang jadi parameter nya adalah ‘rasa’- ‘perasaan’.atau dengan bahasa lain, apakah agama dan rasa perasaan manusia selalu saling bersesuaian (?)….

Sebab suatu saat Tuhan terkadang melakukan tindakan yang bahkan seperti mengoyak rasa perasaan manusia,mengapa (?) … karena titik tekan, dasar pijakan agama tentu bukan rasa perasaan tetapi ‘ruhani’. dan ruhani dengan rasa perasaan itu walau keduanya ada dalam satu kesatuan yang bernama ‘hati’, tetapi keduanya berada pada wilayah yang berbeda dengan hakikat dan karakteristik yang berbeda pula.ruhani atau ‘nurani’ terdapat pada lapisan terdalam dari hati manusia, tempat Tuhan membisikkan ilham kebenaran, tempat Tuhan membuat gambaran gambaran sebagai ilham,sedang rasa perasaan terdapat pada lapisan permukaan luar dari hati yang menyatu dengan keinginan keinginan jasmaniah sehingga karena nya rasa perasaan sering mudah jatuh pada godaan rayuan saitan yang memberinya beragam gambaran khayal kesenangan.sebab itu dalam kitab suci kalimat ‘rasa perasaan’ sering diparalelkan dengan kalimat ‘hawa nafsu’, dimana bila hawa nafsu adalah ibarat bara nya maka rasa perasaan ibarat nyala apinya.walau tentu saja rasa perasaan itu terbagi kepada yang baik dan yang tidak baik,hanya karakteristiknya mudah jatuh pada hal hal yang salah, berbeda dengan nurani yang di ciptakan steril dari hal hal yang salah

Coba perhatikan apa yang dilakukan oleh Tuhan terhadap (perasaan) para kekasihnya,nabi Ibrahim dikoyakkan perasaannya oleh ujian berat terhadap anak kesayangannya,nabi Ayyub dikoyak perasaannya oleh penderitaan yang luar biasa beratnya,dan para nabi biasanya dibebani oleh berbagai macam penderitaan ‘rasa’ sebagai ujian bagi mereka

Itulah sebab dalam kisah para nabi tidak terdapat kisah yang mengekploitasi pengkultusan terhadap kehendak rasa perasaan manusiawi sebagaimana yang biasa terjadi di alam romantisme,tetapi yang banyak dilukiskan adalah ceritera tentang ‘penderitaan rasa’ manusia yang diuji.mengapa terjadi hal demikian (?),…  karena ibarat mengupas kulit dan batok kelapa untuk mengeluarkan saripati nya yang berupa air kelapa, maka demikian pula untuk menghidupkan ruhani manusia maka terkadang lapisan kulit luar yang melapisinya atau yang menyelubunginya harus dikoyakkan terlebih dahulu.dan ujian penderitaan adalah cara Tuhan mengoyakkan rasa perasaan untuk mengeluarkan serta menghidupkan ruhani yang semula terpenjara oleh dominasi rasa perasaan nafsu

Apakah hubungan dengan Tuhan ‘romantis’ atau ‘ruhaniah’ (?)

…………………..

Romantisme adalah darah daging dari faham humanisme,daripadanya mengalir ribuan roman kisah percintaan, lagu lagu yang syahdu menawan kalbu,untaian kalimat dan puisi yang berisi pemujaan terhadap cinta, serta segala sesuatu yang menggambarkan kenikmatan dunia alam ‘rasa’ manusia,dan semua itu lambat laun tanpa terasa membuat manusia menjadikan rasa perasaan sebagai tolok ukur atau parameter kebenaran,dimana segala suatu yang tidak menyenangkan atau menyakitkan bagi ‘rasa’ sering langsung ditolak sebagai kebenaran termasuk konsep Tuhan yang datang melalui agama

Itulah yang terjadi di permukaan pada realitas kehidupan,sedang pada titik puncaknya secara filosofis konsep humanisme dengan konsep agama perihal ‘manusia’ pada prinsipnya memang sudah berseberangan sejak dari awalnya.humanisme dibentuk oleh para pemikir eksistensialist yang ingin menjadikan kehendak bebas manusia sebagai dasar pijakan mengarungi belantara kehidupan…… maka lahirlah anak anak humanism seperti salah satunya romantism …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun